Microsoft Dorong Guru Terapkan Sistem Pembelajaran Abad 21

 |   vishnum

Guru butuhkan sarana dan prasarana untuk dapat menjawab kebutuhan siswa yang lahir sebagai digital natives

Jakarta, 2 Mei 2016 – Babak baru pendidikan Indonesia telah dimulai dengan hadirnya sistem pembelajaran abad 21; sebuah sistem pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan murid dalam hal komunikasi, kolaborasi, komputasi, serta pola pikir kritis dan kreatif, yang dapat dicapai dengan dukungan teknologi.

Sistem ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para guru yang lahir sebagai digital immigrants untuk memenuhi ketertarikan serta kebutuhan siswa yang mayoritas lahir sebagai digital natives. Data menunjukkan persentase penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan Indonesia masih berada di kisaran 20%. Namun, berpegang teguh pada ajaran Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani”, guru-guru Indonesia pun berupaya menjawab tantangan tersebut agar dapat senantiasa memotivasi dan menginspirasi murid-murid mereka.

Sebagai bagian dari komitmen Microsoft dalam membantu guru menerapkan sistem pembelajaran abad 21, Microsoft menyelenggarakan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE). Program ini memungkinkan para pengajar terpilih dari seluruh dunia untuk menjadi duta dan berbagi pengetahuan ke sesama pengajar tentang pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar. Secara global, Microsoft juga telah membuat Microsoft Educator Community yang menjadi wadah bagi para guru dari seluruh dunia untuk memberikan dan mendapatkan pengembangan kapasitas profesional, membangun kurikulum, serta menyediakan sumber daya yang mampu meningkatkan metode belajar mengajar berbasis digital.

“Di Microsoft, kami percaya bahwa menyediakan pendidikan yang berkualitas untuk 1,4 miliar siswa di seluruh dunia penting untuk masa depan. Oleh sebab itu, Microsoft mendukung pendidikan berbasis teknologi dengan menyediakan program-program edukasi bagi pelajar maupun guru. Kami percaya teknologi dapat memperluas kekuatan pendidikan dan mengembangkan potensi murid, guru, dan sekolah,” ungkap Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia.

Lebih lanjut Benny mengungkapkan, “Sejak 2012, lebih dari 60 guru di Indonesia telah tergabung dalam MIEE. Ke depannya, Microsoft berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak tenaga pengajar agar kualitas tenaga pengajar di Indonesia dapat semakin baik dan berdampak pada pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas.”

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, Microsoft Indonesia menghadirikan tiga guru inovatif dari wilayah suburban, yaitu Eko Purwanto, guru SDN Wonokerto Magelang, serta Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti, guru SMAN 2 Playen Gunung Kidul.

Eko Purwanto sukses menggunakan Skype untuk memberikan materi sejarah Candi Borobudur kepada murid-muridnya, sementara Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti berhasil memanfaatkan e-rapport untuk mempermudah proses pemasukkan dan analisa nilai siswa. Sekalipun bukan berasal dari daerah perkotaan, ketiga guru ini berhasil menembus permasalahan infrastruktur untuk menjadi contoh inspiratif bagaimana guru Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dalam membangun sistem belajar mengajar yang lebih interaktif.