Microsoft YouthSpark 2016 Bantu Siapkan 500 Generasi Muda Indonesia untuk Hadapi Persaingan Global

 |   vishnum

Ilmu komputer dan coding penting untuk meningkatkan pola berpikir kritis dan kreatif

Jakarta, 22 September 2016 – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan menambah daya saing generasi muda di Indonesia, Microsoft Indonesia bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) mendorong generasi muda untuk terus berinovasi dengan ilmu komputer dan coding melalui program Microsoft YouthSpark 2016.

Data BMI Industry Forecast menyatakan pasar teknologi informasi di Indonesia akan mengalami kenaikan sebesar 13,6% dari tahun 2015 ke 2019. Akan tetapi, jumlah sumber daya manusia yang memiliki tingkat penguasaan teknologi informasi terlatih diperkirakan akan turun sebanyak 9.000.000 hingga tahun 2030 nanti. Untuk itu, program-program pemberdayaan generasi muda di bidang teknologi, seperti Microsoft YouthSpark, sangat dibutuhkan.

“Bekerjasama dengan PJI, Microsoft Indonesia memperkenalkan coding, memberikan pelatihan komputer, mengajarkan proses idea generation, serta memberikan pendampingan hackathon kepada 500 peserta usia SMA/SMK dari wilayah Jabodetabek,” ujar Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia. “Melalui rangkaian kegiatan tersebut, kami ingin meningkatkan pola berpikir kritis dan kreatif para peserta, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menghadapi pasar persaingan global,” lanjut Ruben lagi.

Sejalan dengan kebutuhan dan kegiatan ini, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia pada awal September 2016 lalu. Berdasarkan Inpres tesebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan memiliki tanggung jawab baru untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik maupun terdidik di jenjang SMK.

Sejak April 2016, Microsoft YouthSpark 2016 telah sukses memberdayakan 500 peserta yang terbagi ke dalam 100 kelompok. Seluruh kelompok ini berhasil mengembangkan ide-ide kreatif aplikasi games berbasis pendidikan. Sebanyak 25 ide terpilih pun kemudian menjadikankan ide tersebut sebagai aplikasi games yang siap dimainkan seperti Youth Generation of Piece, sebuah game yang membawa misi sosial dan mengajak pengguna untuk membantu para korban peperangan melalui pengumpulan koin. Ada pula Maze World, game yang mengajak pengguna untuk menyelamatkan tawanan dengan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan sains, sejarah dan matematika. Dari ke-25 aplikasi games yang dibuat tersebut, Microsoft Indonesia dan PJI akan memilih tiga aplikasi games terbaik sebagai pemenang.

“Program Microsoft YouthSpark merupakan sebuah kesempatan yang tepat untuk memperkenalkan dan menunjukkan potensi lapangan pekerjaan yang ada dalam industri teknologi (IT) kepada anak muda di Indonesia. Sebelum ada YouthSpark, banyak penerima manfaat program kami yang beranggapan bahwa industri IT terlalu kompleks dan sulit untuk dijadikan pekerjaan impian. Akan tetapi, melalui pembelajaran coding, kunjungan ke perusahaan teknologi dan startup seperti Gojek, serta keterlibatan praktikal dalam mengembangkan aplikasi perangkat lunak, banyak penerima manfaat yang kini memahami bahwa bekerja di sektor IT dan menjalankan bisnis startup sendiri bukanlah sesuatu yang mustahil atau berada di luar kemampuan mereka. YouthSpark berhasil meningkatkan kesadaran anak muda Indonesia akan potensi mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Microsoft dan Prestasi Junior Indonesia yakin bahwa program YouthSpark ini akan mendorong banyak siswa untuk memperoleh pekerjaan yang baik di industri STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) di masa depan,” ujar Robert Gardiner, Management Advisor, Prestasi Junior Indonesia.

Turut mendukung rangkaian kegiatan Microsoft YouthSpark 2016 adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, serta Organisasi Gerak Cepat.

foto-pemenang