TechFemme 2016 Tekankan Pentingnya Kesetaraan Gender Dalam Dunia Kerja

 |   vishnum

Melalui kegiatan Techfemme 2016, Microsoft menginspirasi para siswi di Indonesia untuk bebas bermimpi dan berkarir

Jakarta, 5 Oktober 2016 – Microsoft Indonesia kembali menghadirkan TechFemme, sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan siswi-siswi di Indonesia agar bebas mengejar karir impian serta mampu menjadi pemimpin inovatif, termasuk di bidang teknologi.

Saat ini, rasio penyerapan tenaga kerja perempuan di Indonesia masih tergolong rendah – menempati urutan ke-112 dari 140 negara yang disurvei[1]. Jumlah anak perempuan yang tidak bersekolah pun tergolong tinggi – 60% dari 1,8 juta anak[2]. Padahal, dengan jumlah perempuan yang mencapai 49% dari total populasi Indonesia, perempuan memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan bangsa. Apalagi pada tahun 2030 mendatang, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia yang memerlukan sekitar 113 juta tenaga kerja.

Menyadari besarnya potensi perempuan, Microsoft pun berupaya untuk memberdayakan perempuan di seluruh dunia. Misalnya dengan berkomitmen untuk memiliki sedikitnya 27% karyawan perempuan di perusahaan, mengadakan female coaching program, serta menyelenggarakan TechFemme.

Diselenggarakan untuk kedua kalinya di Indonesia, TechFemme 2016 menghadirkan sosok-sosok perempuan inspiratif dari industri teknologi untuk berbagi pengalaman kepada lebih dari 250 siswi yang berasal dari 20 universitas ternama di Indonesia, Taiwan, dan China. Beberapa sosok perempuan inspiratif tersebut yakni:

  1. Mira Fitria Soetjipto, Human Resources Director, Microsoft IndonesiamiraMira Fitria Soetjipto saat ini menjabat sebagai Human Resources (HR) Director Microsoft Indonesia dan bergabung dengan Microsoft sejak tahun 2013. Sebagai HR Director Microsoft Indonesia, Mira memiliki tanggung jawab dalam mendorong budaya transformasi digital di perusahaan sehingga bisa mengaplikasikan dunia mobile-first, cloud-first. Mira memiliki perhatian khusus dalam mendorong wanita Indonesia untuk berinovasi di bidang teknologi dengan mengadakan acara TechFemme sejak tahun 2015 dan menjalankan kampanye #MakeWhatsNext pada Hari Kartini tahun 2016. Sebelum bergabung bersama Microsoft, Mira memulai karirnya di Citi Indonesia sebagai Management Associate dan memegang peranan di berbagai bagian, sebelum akhirnya berkecimpung di dunia HR yang meliputi Learning & Development, Talent Management, dan HR Generalist untuk lini bisnis konsumen. Mira juga sempat berkiprah di Singapura sebagai Asia Pacific Training Manager dalam perjalanan karirnya di Citi. Memiliki hobi traveling, Mira pernah menimba ilmu dan tinggal di Amerika serta Inggris.“Sejalan dengan topik kesetaraan gender yang terus disuarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Microsoft mendorong lahirnya program-program yang dapat meningkatkan motivasi dan keberanian perempuan Indonesia dalam bermimpi, berkarya, berinovasi, serta bekerja. Saat ini, Microsoft Indonesia memiliki 33% karyawan perempuan dengan 36% di antaranya bertanggungjawab terhadap technical role.”
  2. Farina Situmorang, Managing Partner & Co-Founder, Catalyst StrategyfarinaFarina Situmorang adalah Managing Partner dan Co-Founder dari Catalyst Strategy, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan jasa konsultasi. Bersama timnya, Farina melakukan digital media campaign bagi Joko Widodo untuk Pemilu Presiden 2014 lalu, dan mencetak rekor bagi Jokowi sebagai politisi dengan pertumbuhan fans tercepat dalam sejarah Facebook. Sebelumnya, Farina bekerja untuk beberapa perusahaan startup di Sillicon Valley dan perusahaan teknologi besar, seperti Blackberry, IBM dan Microsoft. “Sedikitnya jumlah perempuan di industri teknologi bukan berarti kesempatan untuk sukses juga sedikit. Selama kita memiliki kompetensi dan bekerja dengan hati, gender seharusnya tidak mempengaruhi kesempatan sukses. Harapan saya adalah diskusi tentang gender seseorang di suatu industri menjadi tidak lagi relevan dan keragaman malah menjadi sesuatu yang dirangkul dan diperlukan di berbagai industri.”
  3. Debby Arintika, Service Delivery Manager, Microsoft IndonesiadebbyDebby pertama kali bergabung dengan Microsoft Indonesia pada bulan Oktober 2014 lalu sebagai Services Sales Representative, setelah sebelumnya mengikuti program Intern to MACH (Microsoft Academy College Hire). Berkat kepiawaian Debby dalam menghadapi klien serta passion-nya yang tinggi di dunia teknologi, kini Debby menjabat sebagai Service Delivery Manager. Ia menangani portofolio dari lintas industry dan menjadi strategic advisor bagi klien Microsoft Premier Support. Debby bertanggungjawab dalam memetakan serta mengelola proactive services delivery dari Microsoft berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan, masalah, dan resiko yang dihadapi klien, sehingga dapat memastikan IT Health Operation di klien yang dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis klien. Debby merupakan lulusan Sistem Informasi BINUS University tahun 2014.“Saya memilih untuk mengawali karir di industri teknologi karena industri ini membukakan kesempatan yang luas untuk terus belajar, berkreasi, dan berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi-teknologi terbaru yang semakin cepat, dan tentu saja, dapat memberikan value serta kontribusi terhadap kemajuan organisasi, individuals, atau society as a whole.”

Adapun dalam TechFemme 2016 ini, Microsoft membaginya ke dalam empat sesi utama: talk show bersama Managing Partner & Co-Founder Catalyst Strategy Farina Situmorang; diskusi panel bersama CEO AlfaOnline & Co-Founder Zalora Indonesia Catherine Hindra Sutjahyo, VP GO-JEK Indonesia & Co-Founder GO-LIFE by GO-JEK Dayu Dara Permata, dan Product Management Director Kartuku Novi Tandjung; career advisory bersama HR Manager Microsoft Indonesia Deni Yudi Syahputra dan Marketing & Operations Director Microsoft Indonesia Davina Yeo; sesi networking, serta sesi informatif untuk program internship Microsoft yang dikenal sebagai The Microsoft Academy for College Hires (MACH).

_______________________________________

[1] Berdasarkan Global Competitiveness Index tahun 2015-2016 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum

[2] Lembar Fakta Pendidikan untuk Anak Perempuan Indonesia yang dilakukan UNICEF terkait pendidikan anak perempuan di Indonesia http://uni.cf/1QfEqhi