MataRakyat Hadirkan Fitur Baru dan Inovatif Sebagai Solusi Quick-Real-Count Pilkada DKI Putaran 2

 |   vishnum

Jakarta, 10 April 2017 – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Putaran kedua yang akan berlangsung pada tanggal 19 April 2017 mendatang dan diikuti oleh 7,2 juta warga DKI yang tersebar di 13.043 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Untuk membantu proses pengumpulan data Pilkada oleh relawan, inTouch Innovate Indonesia kembali bekerjasama dengan beberapa mitra seperti Microsoft Indonesia untuk melanjutkan layanan MataRakyat, sebuah aplikasi berbasis Android dan iOS yang memungkinkan masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi dalam pengumpulan data dari masing-masing TPS yang akan direkap secara real-time menjadi hasil penghitungan secara riil dan cepat (real and quick count) – beberapa menit setelah masing-masing TPS memperoleh suara akhir dengan menggunakan Microsoft Azure sebagai platform komputasi awan (cloud) terintegrasi yang memiliki kemudahan, fleksibilitas, serta tingkat keamanan terbaik dari Microsoft.

Pada Pilkada DKI Putaran pertama, MataRakyat telah berhasil mencapai 84,3% target dengan relawan eSaksi mengunggah data perolehan suara (Plano-C1) dari 10.973 TPS; dari total 13.023 TPS yang tersebar di 5 kotamadya dan Kepulauan Seribu. “Kami yakin dalam putaran kedua ini kami akan mencapai 100% karena sebagian besar eSaksi dari putaran pertama akan tetap berpartisipasi. Besarnya animo masyarakat pemilih di putaran kedua ini ini membuat kami yakin tidak sulit mendapatkan tambahan 16%” ujar Hendra Kendro, CEO InTouch Innovate Indonesia optimis.

Untuk MataRakyat versi Putaran 2 ini, InTouch telah menambahkan beberapa fitur baru seperti:

  • Mendukung ponsel pintar (Android dan iOS), Whatsapp dan SMS bagi ponsel biasa.
  • Memungkinkan eSaksi mengunggah data plano-C1 dari beberapa TPS yang berdekatan. Hal ini akan menambah jangkauan TPS melebihi jumlah eSaksi yang terdaftar.
  • Members Get Members (MGM), yang memberikan insentif Reward Points bagi eSaksi yang mengajak temannya untuk mengunduh MataRakyat dan bergabung menjadi eSaksi. eSaksi dengan Points terbanyak dapat memenangkan hadiah menarik dari para sponsor seperti: headsets dari Sennheiser, Smartphone dari Advan, Notebook dari Acer dan HP.
  • Citizen Journalism. Fitur lapor kejadian ini memungkinkan eSaksi untuk melaporkan dan mengunggah foto-foto kejadian di TPS, yang akan diteruskan ke pihak berwajib dan dapat disiarkan secara live melalui MetroTV.

Selain melalui aplikasi mobile dan website MataRakyat, hasil Real Quick Count MataRakyat ini juga akan disiarkan secara langsung melalui MetroTV sebagai official media partner MataRakyat.

“Komitmen yang sejalan antara InTouch dan Microsoft untuk memajukan kualitas sistem pemilihan di Indonesia menjadi dasar kolaborasi untuk mendukung MataRakyat. Dukungan Microsoft melalui penyediaan Microsoft Azure untuk MataRakyat ini juga merupakan bagian dari inisiatif ‘Public Cloud for Public Good’, yang menjadi strategi Perusahaan untuk memberdayakan manusia dengan membangun platform dan layanan produktivitas terbaik di era transformasi digital saat ini, “ kata Ruben Hattari, Corporate Affairs Director Microsoft Indonesia.

Sementara itu, Don Bosco Selamun, Pemimpin Redaksi MetroTV pun menyatakan optimismenya terhadap hasil Real Quick MataRakyat. Ia mengatakan, “Belajar dari Putaran pertama, kami yakin MataRakyat akan tampil lebih baik, cepat dan akurat untuk putaran penentu Pilkada DKI yang akan datang ini.”

Keseluruhan proyek MataRakyat dibangun dari hasil sumbangan relawan perorangan maupun korporasi; mulai dari tim programmer inTouch yang membangun aplikasi secara probono, Microsoft yang menyediakan platform komputasi awan Azure, para sponsor seperti Acer Indonesia, Advan, HP Indonesia, Sennheiser, dan terutama puluh ribuan relawan eSaksi yang bersedia untuk bekerja tanpa dibayar dengan menggunakan ponsel serta pulsa / kuota internet sendiri.

“Sesuai dengan slogan iVote, iCount, iShare, MataRakyat merupakan platform bagi rakyat yang peduli untuk ikut mengawal hasil pemilu yang demokratis dan transparan. Saya yakin hal ini akan menjadi tren cara rakyat Indonesia memantau hasil pemilu yang akan datang; termasuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang berskala nasional,” tutup Hendra Kendro.