150 Pemimpin dari Pemerintahan, Industri dan Masyarakat Sipil Bersatu untuk Memajukan Pendidikan dan Teknologi demi Perkembangan Ekonomi Berbasis Pengetahuan di Indonesia

 |   Microsoft Indonesia

Microsoft turun tangan bantu Indonesia fokus pada pendidikan abad ke-21 yang didukung oleh TIK agar menghasilkan lulusan siap kerja

 JAKARTA, 30 April 2015— Pendidikan, pelatihan, dan teknologi dapat menjembatani kesenjangan, memberikan kesempatan untuk mengubah sumber daya manusia di Indonesia, serta mendorong ekonomi berbasis pengetahuan. Inilah pesan utama dari acara Education Roundtable yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Inovatif untuk Mendorong Pendidikan Abad Ke-21 ke Seluruh Penjuru Nusantara” yang diselenggarakan di Jakarta hari ini.

Acara Education Roundtable ini dihadiri oleh lebih dari 150 pemimpin dari sektor pemerintahan, industri dan masyarakat sipil yang terlibat dalam sektor pendidikan dan TIK, termasuk Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang menyampaikan keynote speech. Acara ini diselenggarakan oleh Paramadina Public Policy Institute dan Bloomberg TV Indonesia, serta disponsori oleh Microsoft Indonesia, Hewlett-Packard, dan Medco Foundation. Fokus utama acara ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana solusi teknologi inovatif dapat digunakan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh bangsa.

Diskusi ini diadakan bertepatan dengan Indonesia yang sedang berada pada titik perubahan dimana pemerintahan baru sudah menetapkan target ambisius untuk reformasi pendidikan. Inisiatif baru yang diusung oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah mencerminkan pemahaman bahwa pendidikan konvensional tidak lagi cukup untuk mempersiapkan para siswa-siswi Indonesia ke jenjang dunia kerja yang modern.

Menurut Prof. Firmanzah, Ph.D, Rektor Universitas Paramadina, selaku pelaksana acara: “Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Negara dengan akses yang sama terhadap pendidikan dapat mengembangkan sumber daya manusia yang unggul di kancah dunia. Institusi akademik harus mengembangkan pelajaran yang dapat meningkatkan daya saing para murid.

“Kita perlu mencegah kesenjangan kesempatan antara mereka yang memiliki akses dan mereka yang tidak. Oleh karena itu, seluruh pihak harus bekerjasama dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia sehingga para lulusan dapat memenuhi standar siap kerja. ”

Penekanan pada reformasi pendidikan berjalan seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur TIK di Indonesia. Masih ada tantangan yang signifikan terhadap penggunaan teknologi, dengan rendahnya tingkat akses internet di daerah pedesaan dan konektivitas telekomunikasi yang lemah di seluruh bangsa.

Sebagai sponsor acara Education Roundtable ini, Microsoft mencerminkan komitmennya selama lebih dari 10 tahun sebagai perusahaan dalam meningkatkan pendidikan di seluruh dunia. Di Indonesia, Microsoft telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti Partners in Learning, Rumah Belajar, dan Microsoft IT Academy. Program-program ini telah memberdayakan lebih dari 14,4 juta siswa dan 420.000 guru. Program-program ini juga telah meningkatkan kemampuan kerja anak muda, termasuk anak-anak yang tidak bersekolah.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro menyatakan bahwa: “Microsoft berkomitmen untuk mendukung Presiden Joko Widodo dan inisiatif dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, misalnya melalui rencana Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk meluncurkan Gerakan Indonesia Belajar dengan TIK di daerah 3 T (Terdepan, Tertinggal, Terluar). Kami percaya bahwa kami dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam membina pengajar, menciptakan ruang kelas abad ke-21, yang mendukung orang tua dan murid, serta membantu untuk mengembangkan rencana teknis pendidikan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia saat ini dan di masa depan. ”

Lebih lanjut, Andreas juga menekankan bahwa sektor privat harus turun tangan bersama untuk membantu pemerintah Indonesia dalam memajukan pendidikan Indonesia dengan teknologi yang diperlukan di abad ke-21.

“Microsoft mendukung Education Roundtable ini karena kami ingin menantang para pelaku industri lainnya untuk juga ambil bagian dari visi besar pemerintah Indonesia dalam mencerdaskan anak bangsa. Pada akhirnya, kami berharap akses ke pendidikan digital dengan teknologi abad ke-21 bukan hanya hak istimewa yang dimiliki oleh siswa di kota besar, tetapi juga seluruh murid di berbagai pelosok negeri,” ujar Andreas.

Education Roundtable ini diharapkan dapat menandai awal dari kolaborasi yang sedang berlangsung antara pembuat kebijakan, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil untuk mengidentifikasi langkah-langkah terbaik ke depan dalam memanfaatkan teknologi di berbagai sekolah dari Sabang sampai Merauke.

-Selesai-

Tentang Paramadina Public Policy Institute
Paramadina Public Policy Institute merupakan think tank independen, nirlaba, dan non-partisan yang bergerak di bawah Universitas Paramadina. Kami berusaha untuk mempromosikan kebijakan publik yang sehat dan yang dapat berlaku di Indonesia melalui penelitian multidisiplin. Kami hadir untuk memberikan solusi praktis yang relevan untuk kebutuhan pembuatan kebijakan di Indonesia.

Tentang Microsoft
Didirikan pada tahun 1975, Microsoft (Nasdaq “MSFT”) adalah pemimpin di dunia peranti lunak, layanan, dan solusi teknologi yang membantu masyarakat dan bisnis mewujudkan potensi mereka.

Untuk info terbaru mengenai Microsoft Indonesia, follow akun twitter kami di @MicrosoftID.