Block Party: Bagaimana Minecraft membantu komunitas dalam membangun perkembangan ruang publik baru di dunia, blok per blok

 |   vishnum

Oleh Thomas Kohnstamm

Diawal musim semi ini, 45 pelajar putri berseragam berkumpul di ruang komputer tepatnya di ruang bewarna custard di college North Thanglong, Fakultas Ekonomi & Teknik di perbatasan Hanoi, Vietnam. Disela-sela canda dan tawa, pelajar berumur 15 dan 16 tahun ini tetap fokus menjalani hari dan memiliki sebuah misi: Minecraft.

Bersama, mereka membangun model imajinasi 3D dari tempat kumuh di lingkungan sekitar mereka agar menjadi lebih aman, fungsional, dan lebih cantik untuk dihuni oleh mereka dan keluarga. Tetapi ini bukan hanya latihan untuk berimajinasi. Anak-anak perempuan ini ikut berpartisipasi dalam proyek terbaru dari Block by Block, sebuah program dari PBB dan Mojang, perusahaan pembuat Minecraft, yang menggunakan tenaga Minecraft dan sumber ide desain dari penduduk lokal untuk memperbaiki ruang publik di seluruh dunia.

Pendekatan inklusif dan penuh pemikiran pada pembangunan kota seperti ini menjadi semakin penting sebagaimana populasi dunia semakin berpindah ke perkotaan. Melaui kombinasi taraf kelahiran dan imigrasi pedesaan, populasi Hanoi bertambah menjadi dua kali lipat sejak tahun 2000. Dan ini tidak terjadi pada satu kota saja. Kota-kota diseluruh dunia mengalami pembengkakan dengan total 200.000 orang per harinya.

Untuk pertama kali dalam sejarah, mayoritas dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan. Dalam satu generasi, jumlah ini akan melambung tinggi melebihi 2/3 dari seluruh masyarakat saat ini. Ruang publik (dari taman sampai pasar dan bahkan jalanan itu sendiri) adalah indikator utama dari kesehatan dan keberlanjutan kota.

“Kota yang didesain dengan baik meluangkan 30% sampai 40% dari tanah mereka untuk digunakan sebagai ruang publik, secara bersamaan dengan penekanan peningkatan penduduk dalam kota berkembang menjadi dibawah 5%,” kata Pontus Westerbag, U.N-Habitat (agensi PBB untuk pemukiman manusia dan keberlanjutan pembangunan kota) pekerja proyek digital dan manajer program untuk block by block.

“Apabila dilakukan dengan benar, perkotaan dapat menggerakkan inovasi dan kontribusi yang baik untuk pertumbuhan ekonomi” sebut Westerberg sambil mengobservasi workshop di Hanoi. “Tetapi apabila di tata dengan buruk, kota menyebabkan kesenjangan sosial dan masalah besar terhadap lingkungan. Kenyataan ini tidak hanya terjadi di daerah kumuh Nairobi atau Khatmandu tetapi juga kota-kota yang tertinggal di Amerika Utara.

Untuk memahami Block by Block, tiap individu harus memahami Minecraft. Vu Bui, kepala operasi Mojang dan presiden Block by Block, yang turut ikut dalam workshop di Hanoi, menjelaskan “Minecraft secara esensial merupakan sebuah lego digital dalam bentuk 3D dimana permainan tersebut secara garis besar meminta peserta untuk menempatkan atau menyingkirkan balok. Semua dilakukan satu per satu dengan grid 3D dan kamu bisa bermain dengan menempatkan balok, menjelajahi dunia dan menambahkan material-material lebih banyak. Ini dinamakan ‘sandbox game’ dan ini adalah dunia terbuka dimana kamu bisa melakukan apapun yang ingin kamu lakukan.”

Dan dengan apapun, ia bermaksud: apapun!

Minecraft yang dirilis tahun 2009, sekarang menjadi permainan komputer yang paling populer dan bahkan mungkin satu diantara permainan yang paling terkenal di planet. Minecraft lebih dari sebuah permainan. Ini merupakan fenomena budaya yang dikenal luas di kota seperti Hanoi sebagaimana juga di Houston. Terlepas dengan banyaknya perbandingan yang muncul dengan Lego, Minecraft faktanya menjadi turun temurun, sebagai mainan konstruksi plastik paling populer. Minecraft bisa ditemukan di tas ransel, kaos, topi, gatungan kunci (list akan terus bertambah) dan akan menjadi film Hollywood.

Minecraft juga merupakan platform desain yang sangat mudah digunakan sampai-sampai mengubah bentuk komunikasi. Bui mengatakan “Minecraft merupakan murni bahasa visual. Kamu bisa jalan dengan desain kamu, terbang dengannya, dan masyarakat, terlepas dari apapun bahasa mereka, dapat mengerti dalam sekejap, tanpa perlu adanya penjelasan. Tidak ada perantaraan antara kamu, imajinasi mu, dan orang yang kamu pertunjukkan (Minecraft)” tidak ada biaya apapun untuk menempatkan atau merusak sebuah balok. Ini sebuah pensil tak terbatas, dengan penghapus tak terbatas dan kamu dapat menggambar sebanyak yang kamu bisa pikirkan. Satu-satunya biaya yang dikeluarkan adalah waktu.

Ini adalah sebuah pendidikan. Pembuat kode Minecraft: Education Edition adalah fitur baru yang memberikan kesempatan pendidik dan pelajar untuk menjelajahi, membuat, dan bemain dalam dunia Minecraft-semua dengan membuat kode.

Tetapi ada yang lebih dari Minecraft: diantara komunitas inti, ada perasaan sesuatu yang dapat merubah hidup orang, dan juga dunia. Lydia Winters, direktur brand Minecraft yang mengerjakan marchandise dan penerbitan program dan juga penemu Block by Block, menganggap dirinya bagian dari orang-orang tersebut.

Komunitas global ini termasuk mereka yang bekerja dalam bidang pendidikan dan sosial, seperti Studio Be creative hub di Amman, Yordania. Studio ini mengajarkan anak muda untuk menggunakan Minecraft dan  membuat PSAs yang membicarakan tentang kebutuhan komunitas lokal, untuk mengatasi isu-isu sosial dan menciptakan solusi untuk pusat perlindungan anak-anak di tempat pengungsian. “Kita hidup dibagian dunia dimana ketidakstabilan merupakan sebuah norma dan banyak dari anak muda kita mempunyai sedikit wadah untuk mengekspresikan diri mereka atau mengejar hal yang mereka inginkan,” Jelas Rania Abukhader, kepala kreatif dan penemu Studio Be. “Dengan Minecraft, kita mampu memajukan kreatifitas, ekspresi diri, inovasi, teamwork, kegigihan, adaptasi dan kemampuan wirausaha.”

Sementara itu di Nairobi, Kenya, Thomas Melin selama 30 tahun hidupnya terjun dalam pekerjaan untuk mencari cara membantu kota berkembang meningkatkan ruang publik agar lebih inklusif. Sebagai seorang arsitek dan perencana tata kota yang kemudian menjabat sebagai Kepala Hubungan Eksternal di UN-Habitat, dia bertanggung jawab atas desain, pembentukan dan perkembangan dari Program Global Ruang Publik UN-Habitat untuk “peningkatan kualitas dari ruang publik diseluruh dunia”

Dia menjelaskan “Ada banyak orang yang tidak memiliki suara dalam bagaimana ruang publik mereka dapat dikembangkan. Umumnya, kota didesain oleh politisi pria paruh baya yang pergi kemana-mana menggunakan mobil. Tetapi sebagian dari penduduk di beberapa daerah adalah anak muda. Lebih dari setengahnya adalah wanita. Kebanyakan tidak mempunyai kendaraan” Bahkan ketika para pengembang bekerja dengan pemangku kepentingan lokal, kelompok utama masih tidak dimasukkan (terkecualikan) seperti: orang tua, wanita, anak muda, difabel dan lainnya.

“Salah satu bagian yang paling seru dari Minecraft adalah kemampuannya untuk membawa jutaan orang ke dalam sebuah perdebatan tentang ruang publik dan membuat ini menjadi bahan perbincangan yang lebih mainstream.” kata Melin. “Kami mau orang-orang bertanya kepada orang tuanya dan juga kepada para politikus ’Kenapa ruang publik tidak berjalan di kota saya?’

Westerberg yang berasal dari komunikasi digital untuk organisasi non-pemerintahan, juga mengambil tanggung jawab lebih besar mengenai Block by Block, sampai-sampai ini menjadi pekerjaan keseluruhannya. Sebagai kelahiran Swedia, dia hidup di Zimbabwe bertahun-tahun selama masa remajanya dan pertama kali menyadari adanya ketidaksetaraan ketika anak-anak bermain sepak bola harus dengan sepatu pinjaman atau tidak bermain sama sekali. Dia mengatakan “Kita tahu, kita tidak bisa hanya mengadakan pelatihan saja dan menepuk pundak sendiri. Dari awal kita berfokus pada program metedologi sehingga mampu mendorong semangat tersendiri dan akhirnya orang-orang bertanggung jawab terhadap hidupnya sendiri.

Tujuannya sangat jelas. Bekerja dengan Minecraft, UN-Habitat membangun model ruang publik melalui program Minecraft yang ditujukan untuk dikembangkan kembali. Model ini kemudian digunakan dalam workshop dimana tiap peserta dilatih untuk menggunakan Minecraft dan kemudian diminta untuk mendesain ulang ruang publik secara berkelompok. Di hari terakhir workshop, kelompok datang bersamaan dengan stakeholder lainnya untuk memilih/memprioritaskan ide yang paling baik. Model-model yang dikembangkan oleh komunitas Minecraft kemudian digunakan untuk menginspirasi ruang publik dan akhirnya pembangunan.

Proyek pertama Block by Block ada di Nairobi. Setelah proyek percobaan di lapangan olahraga Silangan dilakukan, mereka pindah ke Dandora, sebuah area yang direncanakan dengan baik yang merosot hingga mendekati status daerah kumuh dan dikenal dengan angka kriminalitas yang tinggi dan tempat pembuangan sampah terbesar di afrika timur.

Ketika ditanya apa hal yang paling biasa mereka lihat disemua proyek Block by Block, Winters merespon dengan cepat. “Orang-orang terkejut dan selalu bilang, ‘Siapa yang tahu kalau anak-anak punya ide yang bagus seperti itu?’

Bui tersenyum, “Dan kami selalu menjawab, ‘Kami yang melakukannya”

***