Sang Pemenang Mendapatkan Semuanya dalam Ajang Transformasi Digital Ini

 |   vishnum

Oleh Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia

Setiap organisasi harus mulai mengutamakan teknologi digital agar dapat menjadi relevan saat ini dan di masa yang akan datang – sementara kerangka berpikir yang serupa mungkin kontroversial lima tahun yang lalu, hal ini tidak lagi demikian karena transformasi digital telah menjadi agenda utama bagi para eksekutif, direktur, hingga pejabat kepemerintahan.

Dirjen PPI Kominfo Ahmad Ramli menyatakan saat ini Indonesia telah memasuki era disrupsi digital. Indonesia harus bersiap untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi. “Tahun 2020 adalah tahun yang disinyalir penuh dengan disrupsi digital pada semua sektor, dimana semua sektor akan terdisrupsi secara digital. Tidak ada pilihan lain selain menghadapinya dan membuat kesiapan-kesiapannya,” jelasnya.

Dari sudut pandang organisasi, Citilink, maskapai penerbangan berbiaya ekonomis dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia yakin bahwa tim mereka dapat menggunakan pergeseran digital ini sebagai hal yang menguntungkan. Transformasi digital mereka telah menciptakan sebuah organisasi yang menggarisbawahi pentingnya teknologi modern akan memberikan produk yang relevan bagi pelanggan. Achmad Royhan, Vice President of Information and Technology Citilink Indonesia mengatakan, “Visi yang kami punya untuk perusahaan ini tidak hanya harus disampaikan kepada tim manajemen. Seluruh pihak di perusahaan harus sadar dan percaya bahwa tim mereka konsisten, mendukung dan benar-benar bekerja keras dibalik visi ini.”

Berlomba untuk bertransformasi

Belum lama ini Microsoft menggandeng firma analis TI bernama IDC, untuk mengilustrasikan denah horizontal transformasi digital di kawasan Asia-Pasifik. Dengan judul Mengurai Dampak Ekonomi dari Transformasi Digital di Asia Pasifik, studi ini melibatkan 1,560 bisnis dan pemimpin TI dari 15 pasar ekonomi yang berbeda.

Pembelajaran ini mengemukakan bahwa akan ada gangguan yang tersebar luas kepada bisnis tradisional dan model operasi dari seluruh organisasi. Sekitar 48% dari produk domestik bruto Asia Tenggara akan berpangkal dari produk digital dan pelayanan, di tahun 2021 yang timbul dari pemakaian teknologi. Jika dibandingkan, hanya 6% dari produk domestik bruto Asia Tenggara saat ini berasal dari produk digital dan servis. Hal ini dipercaya sebagai kederasan arus dari transisi yang harus di lawan oleh seluruh organisasi.

Bayangkan jika Anda mengoperasikan usaha pakaian fast-fashion di Indonesia. Berarti, mulai tahun 2021 separuh dari bisnis Anda akan bersumber dari saluran online atau digital.

Studi ini menunjukan bahwa organisasi telah melihat celah yang signifikan dan bukti nyata laba dari transformasi digital saat ini. Lima keuntungan utama transformasi digital yang dapat diperoleh organisasi yakni kenaikan margin laba, produktivitas, pembelaan, penyimpanan & kesetiaan pelanggan, penyusutan biaya, dan pendapatan dari produk & pelayanan baru. Bahkan, yang lebih menarik adalah surplus dari transformasi digital ini akan terus berkembang sebanyak 30% atau lebih di Indonesia dalam jangka waktu tiga tahun.

Sang Pemenang Mendapatkan Segalanya

Saat berbicara dengan pemimpin industri, saya tidak melihat adanya level kepentingan yang sama terhadap perjalanan transformasi digital mereka. Beberapa petinggi lebih menyokong kubu lain sebagai perintis, dan meneladani aktivitas pionir transformasi digital mereka. Pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada diri saya sendiri adalah: “Apakah transformasi digital adalah sebuah ajang dimana Sang Pemenang akan mendapatkan semuanya?”

Studi ini juga mengindikasikan bahwa kecepatan transformasi menciptakan perbedaan, seperti bagaimana laju yang efisien menjadi strategi kunci memenangkan sebuah lomba maraton jarak jauh. Kami telah menggolongkan organisasi yang berpartisipasi dalam studi ini sebagai ‘Pemimpin’ dan ‘Pengikut’ berdasarkan beberapa faktor: Kematangan strategi transformasi digital; proporsi dari pemasukan digital; dan tingkatan keuntungan yang diperoleh dari inisiatif transformasi digital. Faktanya, 7% dari organisasi yang dipelajari di dalam studi ini dapat  dikategorikan sebagai pemimpin.

Penelitian ini memprediksi para pemimpin akan menuai perbaikan transformasi digital tertinggi, hingga mendapatkan laba dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan para pengikut di tahun 2020.

Pembelajaran dari para pemenang

Oleh sebab itu, pelajaran apa saja yang dapat diberikan oleh para pemimpin dari studi ini? Berikut adalah empat rekomendasi bagi para organisasi untuk menyokong kesuksesan mereka dalam revolusi digital masing-masing:

  1. Menciptakan budaya digital: Budaya merupakan kunci pada pusat pemikiran seluruh organisasi yang akan melakukan tranformasi digital. Dalam dunia digital yang kian meluas, budaya digital tak dapat berkembang jika terisolasi oleh fungsi bisnis yang tak terhubung atau bobrok. Penting untuk digaris bawahi, bahwa transformasi digital tidak akan optimal jika organisasi tidak berkolaborasi dengan pelanggan dan rekan eksternal. Kajian ini menunjukkan bahwa, pemimpin menerima laba maksimal dari strategi transformasi digital yang penuh dalam ekosistem yang mengutamakankerjasama dengan pelanggan dan rekan.
  2. Membangun ekosistem informasi:Dalam dunia digital, organisasi memiliki akses lebih banyak dibandingkan sebelumnya dari sumber internal maupun eksternal. Penggunaan data adalah kunci meraih sukses dalam ekonomi digital dengan menjadikan data sebagai modal dan keuntungan finansial, pembagian dan kolaborasi pengelolaan data juga wajib dilakukan secara eksternal melalui kepercayaan yang mutual. Strategi pengolahan data yang nyata dan terukur,juga dapat membuat organisasi untuk mulai memetik manfaat kekuatan dari AI dalam mengidentifikasikan koneksi, wawasan dan tren yang belum terlihat.
  3. Merangkul revolusi mikro: Pada umumnya, upaya transformasi digital tidak dimulai dari rencana revolusi organisasi, melainkan melalui rangkaian revolusi mikro. Yang disebut revolusi mikro adalah kemenangan kecil dan cepat yang mengantarkan hasil positif kepada bisnis, serentak bertambah besar, dan lebih kuat dalam inisiatif transformasi digital. Kami melihat momentum digital ini pada para pemimpin yang memiliki risiko rugi lebih tipis dan bahkan seringkali merangkul pendekatan fail-fastdan learn-fast. Pola pikir ini akhirnya akan memampukan organisasi untuk berada di garis terdepan dalam menuai laba dari kemunculan teknologi seperti AI.
  4. Mengembangkan ketrampilan future-readybagi individu dan organisasi: Organisasi kini wajib menilik kembali latihan dan mengasah ulang keterampilan tenaga kerja, agar kemampuan anggota mereka terpenuhi oleh kemampuan future-ready seperti; penyelesaian masalah yang kompleks, berpikir kritis dan kreativitas untuk ekonomi digital. Pada waktu yang bersamaan, mereka juga perlu merangkai proses agar tidak hanya mempertahankan dan memikat individu dengan kemampuan digital, tetapi juga terbuka untuk menciptakan model sumber kerja fleksibel yang membebaskan mereka untuk menyentuh keterampilan yang diinginkan pasar.

Studi ini menunjukkan bahwa transformasi digital dengan pertaruhan yang tinggi akan menuai penghargaan yang tinggi, dan akan mengambil posisi komando yang lebih kokoh di dalam dunia digital. Jika hanya ada satu pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada diri Anda sebagai pemimpin bisnis, seharusnya adalah: Apakah organisasi Anda telah berada di posisi menjadi pemimpin transformasi digital saat ini?

Seperti dimuat dalam harian Bisnis Indonesia – Kamis, 15 Februari 2018