Penelitian Terkini Mengungkap Dampak Kepemilikan PC Lama terhadap UKM di Indonesia

 |   vishnum

Biaya Memiliki PC Lama
  • Studi Techaisle yang diprakarsai oleh Microsoft dan Intel menyingkap bahwa biaya pemeliharaan PC yang berumur lebih dari empat tahun dapat digunakan untuk membeli tiga PC modern baru.
  • UKM yang masih menggunakan perangkat Windows 7 di bisnisnya harus segera menggantinya sebelum End of Support per Januari 2020.

Jakarta, 12 Oktober – Masih memiliki PC atau laptop yang berumur lebih dari empat tahun? Mungkin Anda malah menghabiskan lebih banyak biaya untuk perawatannya daripada membeli perangkat modern yang baru.

Microsoft dan Intel hari ini mengungkapkan penelitian terbaru dari Techaisle, sebuah organisasi global terdepan UKM TI untuk riset dan analis pasar, yang menyoroti peluang yang dimiliki oleh UKM Indonesia melalui pembaruan perangkat modern di kantor.

Dari studi[1] yang meninjau 460 organisasi UKM di Indonesia ini, ditemukan bahwa biaya untuk merawat PC yang berusia lebih dari empat tahun dapat mencapai US$5.332 per perangkat. Angka tersebut setara dengan Rp79,4 juta – sebuah harga yang cukup untuk menganti perangkat keras yang menua dengan tiga atau lebih banyak PC baru.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa sebuah PC yang berusia lebih dari empat tahun berpeluang 3,4 kali lebih besar untuk mengalami perbaikan, menyebabkan kerugian produktivitas. 100% UKM yang lebih besar dengan lebih dari 500 karyawan masih memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun, dibandingkan 84% di UKM kecil yang memperkerjakan kurang dari 100 karyawan. Hal ini mempertegas banyaknya penggunaan perangkat PC lama oleh UKM di negara ini.

“PC adalah mesin produktif untuk sebagian besar UKM di wilayah ini, yang menjadikannya tumpuan besar bagi para organisasi dalam mengerjakan tugas sehari-hari. Namun, 8 dari 10 UKM yang disurvei memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun, yang secara signifikan meningkatkan biaya pemeliharaan,” kata Bradley Hopkinson, Vice President, Consumer and Devices Sales, Asia, Microsoft. “Keterbatasan anggaran merupakan tantangan TI nomor satu di bisnis UKM saat ini, pemimpin bisnis harus berupaya mengadopsi strategi modernisasi perangkat sehingga mereka dapat mengontrol biaya, sambil mempertahankan organisasi mereka dari risiko digital terkini.”

 

Keamanan dan keandalan yang ditingkatkan dengan perangkat modern

Studi baru mengungkapkan bahwa pada tahun lalu saja, sebanyak 63% UKM mengalami masalah keamanan PC dan pencurian data, dan hanya 17% dari mereka yang benar-benar melaporkan serangan ini.

“Dengan PC modern yang didukung oleh Windows 10, para UKM dapat memastikan pembaruan keamanan terbaru, didukung oleh cloud intelligence yang secara proaktif melindungi bisnis mereka,” tambah Hopkinson. “Dengan mengurangi potensi risiko cyberthreats dengan PC modern, UKM pasti dapat meningkatkan produktivitas mereka dan menghindari downtime.”

Mengatasi prioritas bisnis melalui pendekatan perangkat modern

“UKM merupakan 99% dari perusahaan di Indonesia, dan mempekerjakan lebih dari 80% tenaga kerja di negara ini, namun banyak dari mereka masih memiliki PC yang berumur lebih dari empat tahun. Kami percaya bahwa dengan memindahkan mereka ke PC modern yang didukung oleh prosesor Intel Core, mereka dapat membuka kunci produktivitas yang lebih besar untuk bisnis mereka dan di saat yang sama mengurangi waktu dan biaya manajemen TI,” kata Santhosh Viswanathan, Managing Director, Sales and Marketing Group, Asia Pacific Japan Territory, Intel.

Responden dalam penelitian ini mengidentifikasi prioritas utama bisnis mereka adalah peningkatan keuntungan serta pertumbuhan bisnis dan pengurangan biaya operasional. Studi ini menyoroti bahwa UKM memandang TI sebagai respon untuk mengatasi masalah bisnis mereka. Prioritas TI teratas termasuk investasi dalam solusi PC, keamanan, dan cloud.

“Kami menemukan bahwa hambatan utama dalam bermigrasi ke perangkat yang lebih baru adalah kekhawatiran terhadap aplikasi warisan yang tidak dapat bekerja pada sistem operasi yang lebih baru, seiring dengan kurangnya anggaran. Namun, manfaat mengadopsi strategi perangkat modern lebih penting dari kekhawatiran tersebut. Biasanya, pemilik UKM masih berfokus pada investasi biaya jangka pendek, namun terkadang malah menjebak mereka untuk mengeluarkan lebih banyak biaya. Pilihan antara mempertahankan PC tua dan menggantinya dengan PC yang lebih baru adalah contoh situasi ini. Oleh sebab itu, para UKM ini harus mengevaluasi kembali keputusan mereka mengingat biaya yang lebih tinggi untuk memelihara PC tua yang memiliki efek kumulatif lebih besar pada anggaran daripada membeli PC yang lebih baru dengan teknologi terbaru. UKM di negara ini harus secara serius mempertimbangkan untuk beralih ke PC yang lebih baru dalam waktu dekat,” kata Anurag Agrawal, CEO & Analyst, Techaisle.

UKM memiliki peluang untuk meningkatkan keseluruhan operasi mereka dengan perangkat modern. Bagi mereka yang sudah pindah ke PC yang lebih baru, penelitian mengungkapkan bahwa:

  • 82% merasa bahwa mereka lebih mampu mengamankan dan melindungi data bisnis mereka pada PC yang lebih baru;
  • 80% setuju bahwa solusi ini telah membantu mengurangi biaya pemeliharaan menyeluruh;
  • 81% melihat peningkatan efisiensi karena pengalaman baru yang didukung oleh solusi cloud dan mobilitas, dan
  • 80% setuju bahwa PC baru telah membuat staf mereka lebih produktif.

Menurut penelitian di Indonesia, saat ini ada lebih dari 41% PC yang digunakan di UKM yang masih menggunakan Windows versi lama. Peralihan ke perangkat modern Windows 10 akan menawarkan pengalaman yang lebih akrab, aman, terjamin, dan produktif.

Dengan Pembaruan Windows 10 Oktober 2018 yang akan datang, pengguna dapat meningkatkan produktivitas mereka untuk membantu memanfaatkan lebih baik waktu di kantor, rumah, dan di mana saja. Fitur baru termasuk aplikasi Your Phone yang memungkinkan pengguna mengakses foto dan teks di perangkat Windows 10, aplikasi To-Do baru yang membantu mengelola, memprioritaskan, dan menyelesaikan tugas, serta peningkatan di Outlook.com, Edge, serta aplikasi Office. Selain itu, pengguna dapat merasakan improvisasi yang dilakukan pada keamanan Windows secara umum, termasuk dukungan untuk login biometrik melalui Windows Hello for Business for Azure Active Directory dan Active Directory.

[1] Penelitian Microsoft-Intel Make the Shift yang dilakukan pada Agustus 2018, dan melibatkan 2.156 responden dari 5 pasar di Asia Pacific (Australia, India, Indonesia, Jepang dan Korea Selatan).

  • Responden merupakan pengambil keputusan bisnis dan TI
  • Sampel termasuk UKM di berbagai ukuran, yang diklasifikasikan sebagai kecil (1-99 karyawan), menengah (100-499 karyawan), dan besar (500-999 karyawan)