Mengembangkan Tenaga Kerja yang Siap Menghadapi Masa Depan: Microsoft Merayakan Pekan Pendidikan Ilmu Komputer melalui Hour of Code di Indonesia

 |   vishnum

yr

Sejumlah sekolah di Indonesia berpartisipasi di Hour of Code 2018 Coding Skype-a-Thon – acara ini diselenggarakan di Microsoft Indonesia dan peserta bergabung dari jauh melalui Skype for Business

Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan sekitar 700.000 pemuda dengan peluang untuk mendalami kegemarannya tentang ilmu computer dan membangun kapasitas mengajar kepada lebih dari 26.000 pendidik

Jakarta, 17 Desember 2018 – Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menutup kesenjangan keterampilan digital, Microsoft Indonesia menyelenggarakan kegiatan Hour of Code (HoC) yang dihadiri oleh sekitar 700 siswa SMP dan SMA di beberapa kota yang tersebar dari Sumatera Barat, Jawa, hingga Maluku. Dengan tujuan meningkatkan akses ke ilmu komputer dan meningkatkan kesadaran serta minat di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika), para siswa ini diundang ke kantor Microsoft Indonesia untuk mendengar langsung dari pemimpin di bidang teknologi, berpartisipasi langsung di berbagai kegiatan, dan berinteraksi dengan teman-teman sekolah lainnya melalui Skype.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kesenjangan yang mengkhawatirkan antara wilayah barat dan timur Indonesia menyangkut akses teknologi dan keterampilan teknis dalam menggunakan dan menciptakan teknologi. Seiring dengan evolusi dunia dan adaptasinya terhadap revolusi industri 4.0, Indonesia perlu berlari kencang. Bersama dengan pemerintah, Microsoft telah bekerja tanpa lelah selama 23 tahun terakhir untuk terus meningkatkan tidak hanya investasi dalam teknologi, tetapi bekerja sama dengan organisasi nirlaba, sekolah, dan juga pendidik dalam melatih generasi siap masa depan melalui pelatihan guru, dan menciptakan peluang dalam belajar keterampilan digital, di samping Hour of Code.

“Melalui pemikiran komputasional, para generasi muda tidak hanya akan menyerap pengetahuan teknis namun juga mengembangkan kreativitas, berpikir kritis, dan keterampilan memecahkan masalah – atribut penting untuk pekerjaan masa depan. Microsoft menyadari betapa pentingnya bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan para pelajarnya pada usia dini dan ilmu komputer adalah keterampilan yang membutuhkan dorongan lebih dari sebelumnya di era transformasi digital yang terus berkembang ini,” kata Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia.

yr

Turut diundang pada acara tersebut adalah pembicara dari PT. Astra International, Muftie Fauzan Zulfikar, Susy Simanullang dari PT. Johnson & Johnson Indoensia, Prasetya Dwicahya dari World Bank, dan Sam McNeill, Education Solution Specialist dari Microsoft Asia Pacific. Dimoderasi oleh Obert Hoseanto, Education Programs Manager Microsoft Indonesia, sesi perbincangan “Coding is the Language of the Future” mematahkan mitos robot yang disebut mampu merebut lapangan pekerjaan, mengungkapkan apa yang dapat dicapai oleh para siswa dan pendidik Indonesia melalui ilmu komputer, dan mengundang siswa untuk mempertimbangkan STEM untuk Pendidikan dan karier mereka. Acara ini disiarkan langsung melalui Skype for Business dari kantor Microsoft Indonesia ke 18 sekolah yang berpartisipasi.

trFita Sukiyani, seorang guru di SDN Sumber 1 Berbah, Sleman telah mengajar berbagai mata pelajaran untuk murid-muridnya menggunakan sarana belajar berbasis permainan, Minecraft. Minecraft Hour of Code tutorial: Voyage Aquatic adalah program pembelajaran berbasis permainan Microsoft yang memberikan peluang untuk mempelajari dasar-dasar pengodean dengan gim yang dikenal dan disukai jutaan orang. “Hour of Code tidak hanya berguna bagi siswa tetapi juga bagi para guru. Saya tidak menyangka bahwa metode pengajaran baru ini dapat memberi siswa saya peluang untuk bermain sambil belajar. Cara ini menjadikan metode baru dalam mengajar agar tidak konservatif,” kata Fita.

“Tahun lalu saya punya satu siswa matematika yang disleksia dan saya mengajarinya beberapa konsep matematika menggunakan Minecraft. Puji syukur, nilainya sekarang sudah meningkat menjadi 6,5 dari hanya 2 atau 3 sebelumnya. Dia bilang dia sekarang mengerti konsep matematika lebih baik ketika menggunakan Minecraft untu belajar,” tambahnya. Fita Sukiyani juga aktif menggunakan Skype untuk terhubung dan belajar bersama dengan ruang kelas lain di area lain lain di Indonesia.

tr
(Sam McNeill menjelaskan tentang coding kepada para siswa-siswi Rumah Belajar YCAB)

Melalui Minecraft: Education Edition and the Hour of Code, Microsoft bercita-cita untuk mentransformasi dan meningkatkan penggunaan teknologi dalam proses pendidikan. Dengan pengalaman semacam ini, siswa akan lebih terlatih dalam pemecahan masalah, berpikir kritis, dan keterampilan komputasi dan dasar-dasar pemrograman. Dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 dan dampaknya terhadap sektor pendidikan, Microsoft berharap untuk mempersiapkan para siswa dan pendidik dalam beradaptasi dengan tuntutan dan kebutuhan dunia yang bertenaga Kecerdasan Buatan (AI), Big Data, dan Kmputasi Awan ini.

Dengan sekat fisik dan digital yang semakin pudar, interaksi antar manusia dan mesin adalah masa depan, dan coding adalah bahasa yang memungkinkan masa depan ini terwujud. Hour of Code memungkinkan siapapun untuk menjelajahi ilmu komputer dan pemikiran komputasional dan memulai perjalanan mereka dari sebagai pengguna teknologi menjadi pencipta teknologi. Terlepas dari minat seseorang, ilmu komputer dan coding dapat menyediakan alat dan keterampilan untuk mengembangkan minat ini, membuatnya nyata, dan mengubah dunia. Keterampilan digital dan TI adalah paspor untuk peluang baru bagi jutaan warga dan fondasi untuk menarik investasi, inovasi, dan pekerjaan baru dalam ekonomi global.

Menyediakan Pemuda dengan Peluang dalam Mengejar Karier Yang Dibuka oleh Teknologi

Baru-baru ini juga, Microsoft memulai Future Ready, sebuah inisiatif global yang dijalankan melalui kemitraan dengan organisasi nirlaba dan sekolah untuk membangkitkan minat di antara para siswa untuk belajar ilmu komputer dan memberdayakan guru dengan keterampilan yang relevan untuk membimbing siswa dalam menempuh pendidikannya. Diluncurkan di Singapura bersamaan dengan Pekan Pendidikan Ilmu Komputer (3 – 9 Desember), upaya yang digerakkan oleh Microsoft ini bertujuan untuk memberdayakan sekitar 700.000 pemuda – terutama dari komunitas yang kurang beruntung – dan lebih dari 26.000 pendidik dengan peluang untuk mendalami kegemarannya dalam ilmu komputer dan untuk mengajarkan ilmu komputer berkualitas tinggi dan inklusif di seluruh Asia Pasifik.

trSepanjang Pekan Pendidikan Ilmu Komputer ini, Microsoft juga mengadakan Kompetisi The Asia Pacific Top Coder 2018, yang merupakan kompetisi coding se-Asia Pasifik menggunakan Minecraft: Education Edition dan Microsoft MakeCode for Minecraft. Kompetisi tersebut terbuka untuk siswa berumur 13 – 19 tahun, dengan tema “Teach a time in history” dan menarik lebih dari 1.500 peserta sepanjang berlangsungnya kompetisi. Acara ini sekaligus sebuah selebrasi atas suksesnya kerjasama antara Microsoft, Lenovo, dan EmpireCode dari Singapura. Juara pertamanya, Michael Hamonangan Sitorus siswa SMAN 1 Ungaran, Semarang, Indonesia, yang kemudian diikuti oleh juara kedua dari Singapura, dan ketiga dari Selandia Baru.

Mendasari komitmennya lebih jauh, Microsoft juga akan terus menyediakan bantuan berupa uang tunai dan teknologi untuk membangun kapasitas lembaga nirlaba untuk mengajarkan pendidikan ilmu komputer berkualitas tinggi kepada generasi muda yang kurang beruntung melalui program keterampilan digitalnya. Bersama dengan mitra nirlaba, Microsoft akan bekerja sama dan memanfaatkan kurikulum yang inklusif, relevan secara budaya dan responsif terhadap gender, untuk memberi manfaat bagi kaum muda yang mungkin kurang terwakili dalam pendidikan ilmu komputer seperti wanita muda, pemuda berkebutuhan khusus, dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau komunitas pedalaman.

Melalui program ini, Microsoft bertujuan untuk melatih lebih dari 24.000 pendidik dan melibatkan hampir 500.000 siswa di seluruh Asia Pasifik pada pertengahan 2019, yang mencakup 60 persen perempuan, dan 80 persen pemuda yang kurang beruntung.

Microsoft telah bekerjasama dengan para pendidik untuk memperkenalkan ilmu komputer di kelas dan komunitas mereka. Untuk merayakan terobosan dan menghormati kontribusi mereka, Microsoft menampilkan lima pendidik dari sekolah dan lembaga nonprofit sebagai teladan dalam kampanye tahun ini. Cerita lengkap di sini.  Simak video singkatnya di sini.