Di Balik Layar Imagine Cup 2020

 |   Microsoft Indonesia

Imagine Cup Trophy

Finalis dari Asia di Microsoft Imagine Cup 2020 berbagi pengalaman tak terlupakan

Microsoft Imagine Cup merupakan ajang kompetisi tahunan para pelajar dalam membuat kode, berkolaborasi, dan bersaing dengan ide-ide baru untuk mengatasi beberapa tantangan terbesar dunia.Pelajar dari seluruh dunia ikut serta dalam kompetisi ini. Sebelas tim masuk ke babak Final Regional Asia tahun lalu dan menghasilkan beberapa solusi potensial yang luar biasa.

Diantaranya adalah runner-up tim Tulibot dari Indonesia dan tim Zest dari Singapura. Kami baru-baru ini bertanya kepada anggota dari kedua tim tentang pengalaman mereka dalam kompetisi dan motivasi mereka dalam mengembangkan solusi demi kebaikan.

TIM TULIBOT: Menjembatani jurang komunikasi antara penyandang tunarungu dan masyarakat luas

Tim Tulibot - Indonesia

Team Tulibot: (dari kiri ke kanan) Yudha Sadewa, Namira Rizqi Annisa, dan Muhammad Alan Nur

Ketiga pelajar asal Indonesia ini mengembangkan sarung tangan pintar (smart gloves) dan kacamata pintar (smart glasses) yang mengubah gerakan tangan menjadi tulisan.

T: Mengapa kalian tertarik mengikuti kompetisi Imagine cup?

Muhammad Alan Nur: Pengalaman ini menawarkan peluang mentoring dan jaringan yang luar biasa, yang menurut saya akan sangat berguna dalam membantu mengembangkan keterampilan di bidang yang sangat saya sukai.

T: Pengalaman apa yang telah kalian dapatkan selama mengikuti Imagine Cup?

Namira Rizqi Annisa: Sebagai mahasiswa teknologi, kami yakin dengan keterampilan kami dalam mengembangkan solusi Tulibot. Namun, memberikan promosi bisnis yang menarik dan terarah sama pentingnya dalam persaingan. Menurut saya, mempelajari cara memposisikan solusi kami secara efektif sebagai ide bisnis adalah salah satu hal terbesar yang kami dapatkan dari Imagine Cup.

Yudha Sadewa: Di bidang teknologi, kami juga belajar bagaimana mendefinisikan pernyataan masalah kami dengan lebih akurat. Hal ini memberikan fokus yang lebih besar pada proses pengembangan, sehingga memungkinkan kami untuk menciptakan solusi yang lebih ramah bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan para tunarungu.

Muhammad Alan Nur: Kami akan terus mengerjakan Tulibot dan berharap upaya berkelanjutan kami akan menarik dan bermanfaat bagi banyak pengguna.

Secara pribadi, saya bersemangat menciptakan teknologi canggih, dan sekarang saya mengerjakan proyek untuk mengembangkan nanoteknologi yang dapat membantu meningkatkan kehidupan petani di Indonesia. Saya sedang mengerjakan generator nanobubble untuk ditambahkan ke tangki air di kolam mereka untuk membantu meningkatkan kadar oksigen sehingga tanaman mereka dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.

TIM ZEST: Membantu pasien menjalani fisioterapi agar dapat pulih seperti sediakala

Tim Zest - Singapura

Team Zest: (dari kanan ke kiri) Teh Hui Min, Dewi Sendjaja, Elaine Chong dan Pembimbing

Fisioterapi membutuhkan konsistensi dan tekad. Untuk pulih sepenuhnya, pasien harus melakukan latihan sederhana namun berulang selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Tim Zest dari Singapura ingin membantu pasien tetap mengikuti program rehabilitasi mereka. Aplikasi seluler mereka, Dr. Rehab, menyediakan pengawasan fisioterapi secara realtime melalui penglihatan komputer, memungkinkan pasien menjalani sesi konsultasi virtual.

T: Bagaimana pengalaman kalian mengikuti kompetisi Regional Imagine Cup Asia?

Teh Hui Min: Kompetisi virtual Teams sangat menarik; senang berinteraksi dengan pelajar dari berbagai negara. Kami cukup terkejut ketika kami diumumkan sebagai tim pertama yang harus menampilkan presentasi, tetapi Elaine melakukannya dengan percaya diri dan menarik. Kami gugup, tetapi juga terinspirasi oleh inovasi tim lain. Itu merupakan pembelajaran yang berharga bagi kita semua.

T: Perubahan apa yang Anda harapkan bagi pasien yang menjalani fisioterapi?

Dewi Sendjaja: Kami ingin fisioterapi menjadi lebih mudah diakses. Mendapatkan bantuan dan pengobatan yang tepat seharusnya tidak menjadi penghalang bagi pasien yang sedang menuju pemulihan.

T: Apa yang akan dilakukan Tim Zest selanjutnya?

Dewi Sendjaja: Kami sangat beruntung dan berterima kasih atas kredit Azure yang telah kami terima dan ingin menggunakannya dalam upaya kami untuk memajukan proyek ini, sehingga dapat melayani basis pelanggan yang lebih luas. Sedangkan untuk Dr. Rehab, kami akan mencoba menjajaki peluang kolaborasi dengan pusat fisioterapi di Singapura.

Daftarkan sekarang dan ubah ide Anda menjadi solusi teknologi di Imagine Cup 2021

Banyak dari pelajar saat ini yang akan menjadi wirausahawan masa depan – dan Anda bisa menjadi salah satu di antara mereka. Imagine Cup 2021 akan menjadi kompetisi serba digital dengan empat kategori kompetisi baru yaitu Bumi, Pendidikan, Kesehatan, dan Gaya Hidup.

Temukan anggota tim Anda dan bangun solusi teknologi yang selaras untuk masalah sosial yang paling sesuai dengan minat Anda. Pendaftaran dibuka hingga akhir Januari dan semifinal online akan diadakan pada bulan Februari 2021. 40 tim teratas akan maju ke World Finals pada Maret 2021 dan memiliki kesempatan untuk membawa pulang hadiah sebesar USD 75.000 dan menerima sesi bimbingan dari CEO Microsoft, Satya Nadella.

Manfaatkan kesempatan ini untuk mengubah imajinasi Anda menjadi solusi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Jika Anda terdorong untuk membentuk masa depan yang dapat diakses dan lebih inklusif untuk orang-orang dengan berbagai kemampuan, latar belakang, dan demografi, inilah saatnya untuk memulai.

Mulai bermimpi. Bangun dan Wujudkan. Daftar sekarang melalui tautan ini.

YouTube Video