Tingkatkan Mutu Pendidikan dan Kapasitas Tenaga Pengajar, Microsoft Indonesia Jalin Kolaborasi Strategis dengan Dinas Pendidikan Papua Barat dan Kabupaten Ponorogo

 |   Indonesia News Center

 

Microsoft Indonesia baru-baru ini mengukuhkan komitmennya untuk membantu meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pendidikan Papua Barat serta Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari misi Microsoft untuk memberdayakan setiap orang untuk mencapai lebih.

Hadir dalam kegiatan seremonial penandatanganan MoU bersama dengan perwakilan Dinas Pendidikan Papua Barat, Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia menyampaikan harapannya, “Kami memahami pentingnya pemerataan teknologi dan peningkatan kapasitas teknologi khususnya di bidang pendidikan demi kelancaran dan keberlanjutan kegiatan belajar dan mengajar di seluruh Indonesia, karena itu kami berharap inisiatif ini dapat terus mendorong transformasi digital di bidang pendidikan dan menjadi bukti nyata sumbangsih Microsoft untuk memberdayakan negeri ini melalui pemanfaatan teknologi.”

Pandemi COVID-19 telah mendisrupsi berbagai sektor perekonomian dan sosial di tanah air, termasuk sektor pendidikan. Satu tahun telah berlalu sejak pemerintah Indonesia mengumumkan penutupan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Meskipun telah ada sebagian sekolah yang menerapkan sistem belajar di kelas, namun pembelajaran jarak jauh masih menjadi mayoritas pilihan yang ditempuh para fasilitator pendidikan dan juga siswa selama masa pandemi ini. Selama itu pula, kita telah menyaksikan betapa besar peran teknologi dalam mewujudkan kegiatan pendidikan di masa pandemi.

“Kami menyambut baik penandatanganan kerja sama dengan Microsoft Indonesia, dengan adanya pengadaan fasilitas teknologi dan juga program pelatihan untuk para guru di Papua Barat, diharapkan tenaga didik kami dapat meningkatkan keterampilan dalam mengajar, dan dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu pengajaran, terlepas dari skema pendidikan yang sedang diterapkan oleh pemerintah, baik itu secara tatap muka maupun virtual,” jelas Bapak Barnabas Dowansiba, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat.

Melalui kerja sama ini, Microsoft akan memberikan akses terhadap layanan Microsoft 365 kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten terkait untuk mendukung proses belajar mengajar dengan pemanfaatan teknologi Microsoft.

Tidak hanya itu, Microsoft juga akan memberikan fasilitas pelatihan dan juga sertifikasi lewat program Training of Trainers untuk memastikan tenaga pengajar di Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Ponorogo dapat meningkatkan keterampilannya dalam mempergunakan fasilitas teknologi yang diberikan oleh Microsoft ini.

Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual, Ibu Ir. Endang Retno Wulandari, MM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo menyebutkan kerja sama ini sebagai wujud perhatian Microsoft terhadap perkembangan dunia pendidikan di tanah air.

“Terima kasih atas kesempatan dan perhatian yang telah diberikan Microsoft Indonesia kepada Kabupaten Ponorogo untuk dapat memajukan kapasitas tenaga didik di daerah kami. Kami akan membantu kelancaran kerjasama ini dengan memberikan rekomendasi dan akses ke sekolah-sekolah kami di Ponorogo,” ungkapnya.

Diharapkan lewat kolaborasi strategis ini, Microsoft menargetkan untuk dapat menyentuh lebih dari  14.000 tenaga pengajar, dan 220.000 siswa dan siswi di Provinsi Papua Barat serta 8.000 tenaga pengajar dan 110.000 siswa/siswi di Kabupaten Ponorogo.

Selain kerja sama dengan instansi pemerintahan tingkat Provinsi dan Kabupaten, Microsoft juga menyelenggarakan kegiatan virtual bertemakan pendidikan selama bulan Maret ini. Kegiatan yang pertama, Microsoft E2 | Education Exchange, 23- 25 Maret 2021, merupakan sebuah perhelatan tahunan dari Microsoft, dimana Microsoft menghadirkan pembicara inspiratif dari dunia pendidikan selama 3 hari secara virtual, untuk membahas berbagai topik menarik seperti “Kelas Masa Depan”, dan masih banyak lagi, yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pagi para penggiat pendidikan untuk belajar bersama, dan mendapatkan inspirasi dari kisah sukses para pejuang pendidikan.

Sedangkan kegiatan kedua yang bernama APAC Edu Day, 30 & 31 Maret 2021, ditujukan bagi penggiat bisnis pendidikan, para anggota board of director dan juga guru di kawasan Asia Pasifik untuk menyaksikan diskusi panel mengenai masa depan dunia pendidikan yang penuh perubahan dan disrupsi, kegiatan ini khususnya membahas bagaimana para penggiat bisnis dunia pendidikan dapat beradaptasi di era hybrid learning dengan bantuan teknologi.