Bersiap Masuki Era Pembelajaran Hybrid, 25.000 Guru dari 34 Provinsi di Indonesia Kembangkan Metode Mengajar dengan Mengikuti Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21

 |   Indonesia News Center

Seremoni Pembukaan ‘Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21’

Jakarta, 28 Mei 2021 – Seiring dengan transisi dunia pendidikan ke era hybrid yang mengintegrasikan pembelajaran daring dengan tatap muka, keterampilan dan penguasaan teknologi memainkan peranan yang semakin penting. Oleh karena itu, Microsoft didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan “Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21”, sebuah pelatihan keterampilan digital gratis untuk guru-guru di seluruh Indonesia. Sekitar 25.000 guru dari 34 provinsi di Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan ini.

“Situasi pandemi mendorong kita untuk semakin cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, tak terkecuali di dunia pendidikan. Untuk itu, sinergi dengan berbagai pihak dalam meningkatkan keterampilan digital para pelaku pendidikan menjadi sangat penting. Adanya pelatihan keterampilan digital gratis Microsoft bagi para guru menjadi salah satu inisiatif yang baik terkait bagaimana kita dapat membantu pelaku pendidikan di Indonesia untuk semakin siap dengan era pembelajaran hybrid. Pelatihan ini menjadi penting karena guru adalah penggerak transformasi digital utama bagi dunia pendidikan. Selama seluruh pelaku pendidikan memiliki pola pikir untuk terus belajar dan berkembang, saya optimis transformasi digital pendidikan demi Indonesia merdeka belajar dapat kita realisasikan bersama,” ujar Dr. Iwan Syahril, Ph.D., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam seremoni pembukaan pelatihan.

Adapun pelatihan akan terbagi ke dalam dua kelas, yaitu dasar (terbuka untuk semua guru) dan menengah (terbuka bagi guru yang telah lulus kelas dasar). Kelas dasar berfokus pada pelatihan keterampilan teknologi dasar seperti penggunaan fitur-fitur umum Outlook, Microsoft Teams, dan Class Notebook. Sementara kelas menengah memiliki fokus pada transformasi pengalaman belajar di dalam kelas digital, serta otomatisasi pekerjaan dalam dunia pendidikan, seperti dengan menggunakan Microsoft Planner, Minecraft, dan Power Automate.

Pada 2021 ini, sebanyak 80% peserta mendaftar untuk tingkat dasar, dengan 20% lainnya menengah. Pelatihan akan berlangsung secara virtual dari tanggal 14 hingga 17 Juni 2021, di mana para guru dapat mengikutinya sesuai dengan waktu yang dapat mereka atur sendiri.

Guru siap berinovasi, tingkatkan kapasitas pengajaran dan berikan pengalaman belajar yang kondusif bagi siswa di Indonesia

Yandri Soeyono, salah seorang guru dari SMAN 3 Maluku Tenggara dan inisiator komunitas ‘Maluku Belajar’ yang tergabung dalam Microsoft Innovator Educator Expert (MIEE), membagikan pengalamannya memaksimalkan teknologi dalam meningkatkan kapasitas tenaga pengajar.

Diinisiasikan di Maluku pada 2017 lalu, ‘Maluku Belajar’ merupakan komunitas tempat berbaginya ilmu bagi para guru di seluruh Indonesia. Salah satu kegiatan utama komunitas ini yaitu pelatihan dengan beragam topik, seperti cara membuat e-modul, cara menulis karya ilmiah, tips memaksimalkan Microsoft Excel, dan masih banyak lagi. Dalam menyelenggarakan pelatihan-pelatihan tersebut, ‘Maluku Belajar’ menggunakan serangkaian teknologi. Mulai dari Microsoft Form untuk pendaftaran peserta, Microsoft Teams untuk hub utama dan platform kolaborasi di hari pelatihan, hingga Microsoft Power Automate untuk pendistribusian sertifikat kepada peserta yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Bagi saya, teknologi telah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, serta mendorong guru untuk semakin inovatif. Selain di ‘Maluku Belajar’, teknologi juga sangat bermanfaat dalam kegiatan administratif. Dalam membuat Surat Keputusan yang biasanya cukup menghabiskan waktu misalnya, saya kini menggunakan Microsoft Power Automate di mana saya cukup mengisi form yang ada di sistem. Dari sana, Surat Keputusan secara otomatis akan terbuat dan saya cukup menambahkan bagian susunan pengurus, tanda tangan, serta stempel. Apabila saya ingin melakukan variasi pada form-nya, saya bisa berinovasi sendiri menggunakan referensi dari internet karena teknologi ini tidak mengharuskan kita untuk melakukan coding. Siapapun bisa mempelajari dan menggunakannya,” papar Yandri.

Pengalaman serupa dirasakan oleh Komariyanto, guru dari SMKN 7 Semarang yang juga merupakan anggota MIEE. Dalam kesehariannya sebagai pendidik, Komariyanto dan seluruh guru di SMKN 7 Semarang menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar mengajar di kelas, dengan Microsoft 365 sebagai hub utama.

Komariyanto mengatakan, “Teknologi telah melahirkan inklusivitas dan inovasi dalam dunia pendidikan. Sebab, adanya metode belajar daring memungkinkan lebih banyak pihak seperti orang tua dan alumni, untuk bergabung di ruang kelas digital. Mereka yang mendapatkan akses dapat mengobservasi kegiatan pembelajaran dan memberikan masukan bagi sistem yang dilakukan. Selain itu, metode ini juga memberikan fleksibilitas dalam kegiatan pembelajaran, di mana siswa dapat mengulang kembali materi pembelajaran sesuai dengan keinginan mereka, dan belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Bagi siswa yang terkendala sinyal, mereka juga dapat menyaksikan ulang rekaman pembelajaran yang langsung tersedia ketika kelas berakhir.”zoom class

Tampilan salah satu suasana pembelajaran tatap muka bagi siswa yang mengikuti pembelajaran daring dari rumah di SMKN 7 Semarang

Tidak hanya di kelas, Komariyanto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Diklat Online dan Mentoring (DOLMEN) Guru SMK Disdikbud Provinsi Jawa Tengah aktif menggunakan Microsoft 365 dalam menyelenggarakan pelatihan pengembangan kapasitas guru di Jawa Tengah. Pelatihan yang telah diadakan sebanyak 10 kali dalam kurun waktu satu tahun ini dihadiri oleh 800-900 guru pada setiap sesinya. Bermula dari guru SMK, kini pelatihan telah diduplikasi juga untuk jenjang SLB dan SMA, berkat tingginya antusiasme para guru.

“Walaupun awalnya kami merasa kesulitan beradaptasi dengan sistem daring, pandemi telah mendorong kami untuk cepat beradaptasi. Kini kami sudah lebih terbiasa dan justru merasakan langsung manfaat komunikasi daring. Sebagai contoh, dengan adanya fitur Assignment di Microsoft Teams, para peserta lebih tegerak untuk menyelesaikan tugas mandiri mereka secara tepat waktu. Sebab, Microsoft Teams akan mengingatkan peserta ketika tenggat waktu tugas sudah semakin dekat. Peserta juga bisa melihat status penyelesaian tugas dari peserta-peserta lainnya, sehingga merasa lebih terpacu apabila tugasnya belum selesai. Tidak hanya itu, biaya dalam menyelenggarakan pelatihan yang harus kami keluarkan juga semakin sedikit dengan adanya sistem daring ini,” Komariyanto melanjutkan.

Kelanjutan komitmen Microsoft terhadap pelatihan keterampilan di Indonesia

Percepatan transformasi digital dalam dunia pendidikan merupakan salah satu hal krusial di tengah perkembangan situasi saat ini. Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21 pun menegaskan komitmen Microsoft untuk memodernisasi pendidikan, serta menambah pelatihan bagi 3 juta orang Indonesia dan memberdayakan lebih dari 24 juta orang Indonesia hingga akhir tahun 2021.

“Kami senang melihat tingginya antusiasme para guru di Indonesia terhadap pelatihan ini. Kami berharap materi yang diberikan dapat membantu guru untuk mengembangkan efektivitas dan kreativitas mereka di kelas digital. Dengan demikian, siswa di Indonesia pun dapat terus belajar secara produktif,” ujar Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia.

-Selesai-