Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan Memimpin Dalam Pendidikan Terintegrasi

 |   Indonesia News Center

Bupati Sinjai memiliki rencana besar untuk kabupatennya di Pulau Sulawesi yang relatif terpencil di Indonesia. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, dan beliau ingin memastikan lebih dari 250 ribu orang yang tinggal di sana akan mendapat manfaat dari sumber tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, beliau membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Oleh karena itu, beliau meluncurkan program transformasi digital yang dicita-citakan, dimulai dari sektor pendidikan.

Bekerja sama dengan baik, Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dan Microsoft Indonesia membagikan perangkat kolaborasi dan komunikasi Microsoft Education ke seluruh sekolah dan perguruan tinggi untuk merevolusi cara belajar mengajar. Solusi tersebut memberikan akses sederhana dan sangat aman ke ruang kelas online untuk siswa dari segala usia, sambil mengandalkan Microsoft Teams untuk berkolaborasi dan memberikan pengalaman pembelajaran jarak jauh yang familiar dan mudah digunakan.

Bupati Sinjai memiliki rencana besar untuk kabupatennya pada Pulau Sulawesi di Indonesia –dan mereka memulai dengan program transformasi digital yang dicita-citakan di sektor pendidikan.

Teknologi membantu menciptakan peluang bagi semua orang

Pada September 2019, tim Microsoft Indonesia bertemu dengan Bupati Sinjai untuk membahas bagaimana Microsoft dapat membantu mewujudkan rencana inovasi transformasi digital. Hal ini menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai dan Microsoft.

Proyek ini dimulai pada Februari 2020 dengan penerapan identitas digital dan Microsoft Office 365 A1, versi khusus pendidikan yang tersedia secara gratis bagi institusi yang memenuhi persyaratan, dengan fasilitas gratis untuk memulai.

Empat guru lokal dilatih untuk menjadi pelopor bagi penerapan teknologi ini. Mereka meyakinkan orang bahwa perangkat ini akan merevolusi pendidikan di Kabupaten Sinjai, menjangkau 45.000 siswa di 658 sekolah, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.

Program training-of-trainer (TOT) yang diluncurkan sebagai langkah awal diikuti lebih dari 500 guru. Namun, beberapa tantangan berat menghadang, bahwa tanpa komitmen Bupati dan Dinas Pendidikan, proyek ini bisa terhenti.

Pertama, meskipun beberapa guru antusias, kebanyakan dari mereka enggan untuk memulai perubahan. Banyak dari pendidik senior senang dengan cara tradisional yang selalu mereka ajarkan. Jadi, membuat mereka mengubah pola pikir dan menggunakan sistem digital baru merupakan tantangan besar.

Kedua, Sinjai tidak hanya terpencil tetapi juga tersebar secara geografis, membentang di pegunungan dan sekelompok pulau. Ini terbukti menjadi tantangan yang signifikan untuk mempertahankan jaringan dan jangkauan internet yang konsisten.

Ketiga, ketika proyek baru saja dimulai, pandemi global melanda. Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai bisa saja menyerah pada tahap ini dan berhenti belajar tatap muka sama sekali.

Sebuah solusi untuk masa depan

Andi Jefrianto Asapa, Kepala Dinas Pendidikan Sinjai menjelaskan bahwa dalam mengubah pola pikir, penting untuk memotivasi para guru agar melihat ke masa depan.

“Kami pertama-tama memetakan keterampilan digital guru. Hanya sekitar 20 persen yang tertarik menggunakan teknologi terkini,” jelasnya. “Jadi, kami harus menemukan cara untuk membuat mereka berinteraksi dengan teknologi. Hal ini kami lakukan dengan menerapkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh institusi pendidikan untuk melengkapi persyaratan administrasi Dinas Pendidikan secara digital, bukan manual.”

Dinas Pendidikan kemudian memberi para guru Microsoft Office 365 suite untuk pendidikan secara gratis. Keempat master trainer memastikan semua guru mendapatkan pelatihan produk. Bagian penting dari program ini adalah menjelaskan bagaimana mereka perlu memikirkan masa depan, bahwa mereka akan membekali siswa mereka dengan pendidikan terbaik untuk berkembang di dunia digital.

Untuk membenahi masalah jaringan, Bupati menyinergikan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Indonesia agar dapat memberikan solusi. Selain itu, masalah internet diselesaikan melalui kolaborasi para pemangku kepentingan yang berbeda.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, alih-alih menghentikan segalanya, Dinas Pendidikan mempercepat inisiatif pelatihan digital gurunya. Hal ini membuat pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa berjalan dengan baik, dan membantu menemukan solusi pengajaran yang kreatif untuk membuat semua orang tetap terlibat dalam masa-masa sulit.

Rifyal Mukarram, sebagai mantan guru dan saat ini adalah Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai menjelaskan, “Prosesnya massal. Dimulai dengan tim yang terdiri dari empat pelatih, kami memperbesar kapasitas pelatihan Microsoft Office 365 menjadi 1.400 guru pengawas, kepala sekolah, dan murid.”

Solusi yang disediakan sederhana dan mudah bagi ruang kelas online untuk siswa dari segala usia, selagi mengandalkan Microsoft Teams untuk berkolaborasi dan memberikan pengalaman belajar jarak jauh (PJJ) yang familiar serta mudah digunakan.

Menurut Rifyal Mukarram, para guru mendirikan studio mini di seluruh sekolah mereka dan merekam pelajaran mereka sendiri menggunakan ponsel. Mereka menggunakan saluran media yang berbeda untuk memperluas jangkauan dari TV ke YouTube.

Pengajar menggunakan fitur-fitur dari produk Microsoft untuk menciptakan pengalaman belajar berbasis game yang menarik. Selain itu, siswa diberi kebebasan untuk merancang metode pembelajarannya sendiri.

Mereka beralih ke Minecraft Education Edition (edisi pendidikan dirilis pada tahun 2016) untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Menggunakan alat yang sangat populer untuk belajar sebagai ruang belajar digital mereka, platform virtual menghubungkan siswa, dan juga meningkatkan pemecahan masalah dan kolaborasi. Alat itu digunakan, misalnya, untuk membantu siswa dalam bidang matematika.

“Jika kami tidak memiliki solusi pendidikan dari Microsoft, Sinjai akan seperti kabupaten lain di mana proses pembelajaran, dan pengajaran tatap muka terhenti. Ini memungkinkan kami menghadapi pandemi tanpa masalah dan memberikan pengalaman belajar yang mengesankan bagi siswa kami.”

Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Pengalaman kami dengan Microsoft sangat bagus. Kontribusi Microsoft terhadap dunia pendidikan di Sinjai sangat besar, terutama Wilayah Sinjai di Sulawesi Selatan memimpin dalam pendidikan terintegrasi di masa pandemi. Dukungan mereka memungkinkan Sinjai untuk memulai proses transformasi digital kami.”

Model pembelajaran daring-luring akan tetap ada

Belakangan, setelah jelas bahwa Sinjai tidak terpengaruh parah oleh penyebaran COVID-19, mereka terus menggunakan model hybrid atau kombinasi (Daring-Luring) untuk sekolah mereka yang menggabungkan pembelajaran online interaktif dengan beberapa kelas tatap muka.

Menurut Andi Jefrianto Asapa, Kabupaten Sinjai kini memimpin dalam hal pembelajaran interaktif. “Pasca pandemi, kita tidak akan kembali ke cara belajar yang lama. Model kombinasi ini akan tetap ada. Bahkan, kami sangat bangga dengan kesuksesan kami, kami menawarkan diri untuk membimbing daerah lain yang ingin bertransformasi seperti kami.”

“Kami memiliki 26 guru relawan dari Sinjai yang dengan senang hati berbagi ilmu. Kami ingin berkolaborasi dan menunjukkan bagaimana inovasi dapat mengubah dan meningkatkan kualitas pendidikan secara dramatis. Kami juga ingin terhubung dengan guru, siswa, dan sekolah lain di seluruh dunia.”

“Menjadi daerah kecil yang berada di pelosok Indonesia, tidak menyurutkan semangat kami bercita-cita untuk mancanegara. Kami ingin memperluas wawasan siswa kami. Dengan teknologi yang tepat, semuanya bisa terjadi.” —Andi Jefrianto Asapa, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai

-Selesai-