Jakarta, 19 Mei 2022 – Komisi Nasional Disabilitas (KND) resmi bergabung dalam program Microsoft Enabler, sebuah inisiatif yang menyatukan organisasi nirlaba, mitra pemberi kerja, dan penyandang disabilitas di Asia Pasifik untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang bisa menunjukkan jati diri mereka di tempat kerja. Peresmian ini dilakukan di acara “Microsoft Indonesia Accessibility Forum” yang digelar secara hybrid dalam rangka menyambut Global Accessibility Awareness Day tanggal 20 Mei mendatang. Adapun Indonesia menjadi negara ketujuh yang berpartisipasi dalam program Microsoft Enabler setelah Filipina, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand, dengan KND menjadi mitra pertama di Indonesia.
Melalui program ini, Microsoft dan KND akan berkolaborasi aktif–terutama dengan organisasi penyandang disabilitas, Kementerian Tenaga Kerja, dan Pemerintah Daerah–untuk membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan teknologi yang dapat mendukung mereka di tempat kerja melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi. Selain itu, kolaborasi juga akan dilakukan dengan bergabung bersama komunitas Microsoft Enabler untuk mempelajari konsep mentoring ataupun magang dari perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik yang telah melibatkan penyandang disabilitas dalam ketenagakerjaan mereka, menjalankan kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan mitra KND–baik sektor public maupun private–dalam merekrut penyandang disabilitas, melakukan mentoring dan role shadowing, memberikan surat rekomendasi kerja bagi penyandang disabilitas, berpartisipasi dalam job fair, dan lain sebagainya.
“Ada berbagai aspek yang perlu kita perhatikan dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Termasuk di antaranya adalah sistem kerja, budaya kerja, dan keterampilan kerja. Dalam konteks ini, kami optimis teknologi dapat menjadi salah satu enabler yang memastikan penyandang disabilitas melakukan berbagai jenis pekerjaan di berbagai sektor. Melalui kolaborasi kami dengan Microsoft di program Microsoft Enabler, kami berupaya memastikan pemenuhan hak atas pekerjaan dan partisipasi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia dengan mendorong penciptaan tempat kerja yang lebih inklusif secara merata di Indonesia,” kata Eka Prastama, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas.
Kolaborasi dalam program ini menjadi sangat penting karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020*, Indonesia memiliki 22,5 juta penyandang disabilitas atau sekitar 5% dari total penduduk. Lebih lanjut, data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada Januari 2021, dari total 536.094 karyawan di 551 perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas, baru 4.453 di antaranya merupakan penyandang disabilitas**. Hal ini menunjukkan diperlukannya dukungan lebih banyak pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua. Kebutuhan ini pun sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap inklusivitas sebagaimana ditunjukkan dalam UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang bertujuan untuk menjamin persamaan hak dan perlindungan hukum.
“Seiring perkembangan Revolusi Industri 4.0, kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi semakin diperkuat oleh ekonomi digital; mengaburkan batasan fisik dan digital berkat kemajuan teknologi seperti cloud, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT). Kami percaya bahwa setiap orang harus dapat merasakan manfaat dari kemajuan ini dan berpartisipasi di dalamnya. Melalui kolaborasi dengan Komisi Nasional Disabilitas di program Microsoft Enabler, kami berharap dapat membuka pintu yang lebih besar bagi talenta penyandang disabilitas. Memungkinkan para talenta untuk berkarya, berinovasi, dan mencapai lebih banyak hal secara berkesinambungan,” ujar Krishna Worotikan, Chief Financial Officer, Microsoft Indonesia yang juga memimpin inisiatif Diversity, Inclusion, dan Accessibility di Microsoft Indonesia.
Secara jangka panjang, Microsoft terus membuka kemitraan dengan organisasi-organisasi lain di Indonesia untuk berpartisipasi dalam Microsoft Enabler. Sebagai bagian dari kolaborasi dengan KND, kerja sama dengan Difalink juga telah dibentuk untuk mempermudah pertemuan antara penyandang disabilitas dengan organisasi pemberi kerja.
###
*Kemensos Dorong Aksesibilitas Informasi Ramah Penyandang Disabilitas.
**Kemnaker: Pekerjakan Penyandang Disabilitas Mampu Tingatkan Prestise Perusahaan.