Read the English version here.
Siaran pers ini juga telah dipublikasikan di situs UNDP.
Jakarta, 31 Mei 2023 – Sebagai salah satu langkah signifikan untuk memberdayakan generasi muda di Asia dan Pasifik, United Nations Development Programme (UNDP) dan Microsoft mengumumkan kolaborasi transformatif di tingkat regional, dengan fokus mendukung dua juta generasi muda dari komunitas yang kurang terlayani, kurang terwakili, dan termarginalkan secara digital di Asia, dengan kecakapan dan keterampilan kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI). Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang mereka butuhkan agar dapat unggul di era digital yang berkembang pesat, dan mempersiapkan mereka akan dunia kerja masa depan.
Acara pengumuman yang diadakan di Jakarta menandai babak baru dalam perjalanan Asia menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjembatani kesenjangan peluang digital. Kolaborasi ini adalah awal dari pendekatan berbasis konsorsium untuk membangun koalisi kemitraan dari berbagai sektor, dalam menciptakan pengembangan keterampilan dan kesempatan kerja bagi generasi muda di seluruh Asia. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang unggul, yang dapat berkontribusi bagi pembangunan sosial dan ekonomi Asia secara keseluruhan.
Melalui kolaborasi ini, UNDP dan Microsoft berupaya menjembatani kesenjangan keterampilan digital dan memberikan kesempatan yang setara bagi generasi muda untuk sukses. Dengan membekali mereka melalui keterampilan digital dan menciptakan lingkungan yang kondusif demi terciptanya inovasi serta transformasi digital, program ini dapat menghasilkan perubahan transformatif dalam kehidupan generasi muda di wilayah Asia, termasuk di Indonesia.
Kolaborasi tingkat regional antara UNDP dan Microsoft ini akan berfokus pada pelatihan keterampilan digital yang menargetkan pelajar dan generasi muda yang belum bekerja, akses terhadap teknologi dan sumber daya guna memastikan generasi muda memiliki alat yang diperlukan untuk meningkatkan pengalaman belajar dan keterampilan mereka, serta talenta dan pekerjaan digital dengan indikator kinerja seperti sertifikasi, kesempatan magang berbasis proyek, dan jumlah pegawai.
Secara terpisah, Norimasa Shimomura, Resident Representative UNDP Indonesia mengatakan, “Kami sangat senang dapat menjajaki kolaborasi regional dengan Microsoft, yang merupakan langkah krusial untuk memberdayakan generasi muda Indonesia dan lebih banyak pemuda lainnya di seluruh Asia dan Pasifik. Dengan akselerasi transformasi digital, memiliki keterampilan digital telah menjadi keharusan untuk pemberdayaan dan kemampuan kerja generasi muda. Dengan membekali mereka melalui alat dan pengetahuan yang diperlukan, kita dapat membuka potensi mereka dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.”
Mike Yeh, Regional Vice President, Corporate, External and Legal Affairs, Microsoft Asia mengatakan, “Inklusi digital sangatlah penting untuk memastikan kesempatan yang setara bagi semua orang. Kolaborasi dengan UNDP mampu memperkuat komitmen kami terhadap pengembangan keterampilan, dan membangun tenaga kerja yang terampil serta siap menghadapi gelombang inovasi AI. Ini adalah langkah pertama dalam membangun konsorsium bersama organisasi lain, yang berinvestasi pada pemimpin dan pengusaha muda generasi berikutnya di wilayah Asia. Kami bersemangat untuk bekerja bersama UNDP dalam memanfaatkan peluang teknologi dan AI agar dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan di Asia.”
Kolaborasi antara UNDP dan Microsoft mencerminkan komitmen bersama untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi yang mampu mengatasi tantangan yang dihadapi generasi muda. Ini menandakan tonggak sejarah dalam perjalanan menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Linda Restaningrum, Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menegaskan, “Peluncuran kerja sama antara UNDP dan Microsoft merupakan momentum strategis bagi generasi muda sebagai pemimpin masa depan, untuk berpartisipasi dan meningkatkan kualitas diri melalui peningkatan literasi dan kemampuan digital. Keterlibatan generasi muda juga sangat diperlukan dalam pembangunan, karena selain sebagai objek, generasi muda harus menjadi aktor atau subjek pembangunan.”
Generasi muda saat ini lebih terhubung, kreatif, terinformasi, dan persuasif daripada generasi sebelumnya. Mereka menanggapi tantangan dunia dengan pendekatan yang inovatif, menyumbangkan ide-ide baru, menciptakan dunia yang mereka inginkan, dan mendorong pembangunan manusia untuk diri mereka sendiri, komunitas mereka, serta masyarakat. Namun, dari 660 juta pemuda di Asia-Pasifik (usia 15-24), 25 persen (sekitar 160 juta) masih belum bekerja, tidak sedang menempuh pendidikan, atau pelatihan. Jumlah ini pun terus bertambah. Hal ini secara khusus terjadi pada generasi muda yang termarjinalkan, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu, perempuan, penyandang disabilitas, pemuda migran dan pengungsi, serta pemuda dalam kelompok adat.
Kolaborasi regional antara UNDP dan Microsoft ini berfokus pada tiga bidang utama: menyediakan program pelatihan keterampilan digital yang komprehensif untuk generasi muda, memfasilitasi akses terhadap teknologi dan sumber daya, serta mendorong talenta digital dan kesempatan kerja. Melalui kemitraan ini, siswa SMA dan mahasiswa, pemuda yang belum bekerja, serta individu dari latar belakang yang kurang beruntung akan menerima pelatihan untuk menavigasi lanskap digital secara efektif. Akses terhadap teknologi dan platform pembelajaran online juga akan dipastikan, dan berbagai upaya akan dilakukan untuk meningkatkan penawaran serta permintaan akan talenta digital. Termasuk di antaranya sertifikasi, magang berbasis proyek, dan peningkatan kesempatan kerja. Kolaborasi ini pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan memberdayakan generasi muda untuk masa depan digital.
Indonesia, dengan penduduk mudanya yang bersemangat dan dinamis, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Namun, akses terhadap pendidikan berkualitas dan kesempatan kerja masih menjadi tantangan bagi banyak generasi muda di Indonesia. Selain itu, kesenjangan digital memperburuk kesenjangan yang sudah ada, sehingga penting untuk memprioritaskan pelatihan keterampilan digital, guna memastikan pertumbuhan dan peluang yang inklusif bagi semua orang. Itulah sebabnya, Indonesia menjadi tuan rumah pengumuman kolaborasi tingkat regional ini, serta menjadi negara pertama yang menjalankan program peningkatan keterampilan digital dari kolaborasi ini.
Seperti yang ditekankan Beniam Gebrezghi, Programme Specialist for Civil Society & Youth, UNDP Asia dan Pasifik, “Kesenjangan keterampilan digital menjadi kendala bagi generasi muda dalam mewujudkan potensi penuh mereka, dengan 61% pelajar tidak menerima pendidikan literasi digital apapun di sekolah di negara-negara ASEAN yang disurvei. Kolaborasi regional antara Microsoft dan UNDP akan memberdayakan generasi muda melalui keterampilan digital dan pelatihan kesiapan kerja. Melalui digitalisasi dan kemitraan seperti ini lah, UNDP mengupayakan transformasi struktural, inklusivitas, dan ketahanan; memastikan semua lapisan masyarakat dirangkul dalam memanfaatkan teknologi digital.”
Pada pengumuman ini, berbagai pemangku kepentingan utama, termasuk pejabat pemerintah, pemimpin industri, pendidik, perwakilan pemuda, dan anggota organisasi masyarakat sipil yang dipimpin pemuda, turut berpartisipasi. Kehadiran mereka menggarisbawahi komitmen bersama untuk memajukan pengembangan keterampilan digital generasi muda di Indonesia dan seluruh Asia.
###