Jakarta, 04 September 2015 – Dalam rangka mempersiapkan pendidikan Indonesia yang mampu bersaing di era mobile first, cloud first, Microsoft menjalin kerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kerjasama dilakukan dalam bentuk pemberian Office 365 Education kepada keseluruhan 3,5 juta anggota PGRI secara gratis, sekaligus pemberian pelatihan terkait penggunaan teknologi berbasis komputasi awan ini. Pengesahan kerjasama dilakukan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia dan Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia di hadapan Ketua Umum PB PGRI beserta seluruh anggota Pengurus Besar dan Ketua PGRI Provinsi dari seluruh Indonesia yang tengah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PGRI 2015 pada tanggal 4 – 6 September 2015 di Hotel Millenium, Jakarta Pusat.
Guru, sebagai pendidik, sejatinya adalah pembelajar sepanjang hayat. Untuk itu, penting bagi para guru untuk memahami serta mengikuti kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sebagai basis pengembangan kapasitas diri maupun pengembangan peserta didik. Teknologi informasi menyajikan kemajuan ilmu pengetahuan dan praksis pembelajaran yang sangat luas. Guru yang maju akan menjadi inspirasi bagi peserta didik agar menjadi generasi penerus yang unggul serta kompetitif.
“Saat ini, batas-batas dunia yang semakin kabur telah disambungkan oleh kemajuan teknologi digital. Microsoft percaya pemberian Office 365 Education secara gratis kepada seluruh anggota PGRI dapat mendukung proses belajar mengajar agar menjadi semakin menarik, menyenangkan, produktif, dan efektif,” ujar Ruben Hattari, Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia.
Implementasi penggunaan Office 365 Education untuk seluruh 3,5 juta guru yang tergabung dalam PGRI diharapkan dapat selesai dalam periode 12 bulan ke depan. Tentunya, Microsoft dan PGRI akan bahu membahu untuk menyukseskan program ini.
“Kerjasama antara Microsoft dengan PGRI merupakan kelanjutan komitmen Microsoft dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang disampaikan oleh CEO Microsoft Satya Nadella, Microsoft memiliki visi untuk memberdayakan setiap individu dan organisasi agar dapat melakukan lebih banyak hal-hal luar biasa,” lanjut Ruben.
Pemberian Office 365 Education kepada PGRI mencakup seluruh layanan Office 365 seperti e-mail, pengolah kata (word processing), pengolah data (data processing), konferensi video, dan lainnya. Microsoft pun akan menyediakan pelatihan dan konsultasi teknis kepada PGRI agar dapat meningkatkan kapasitas para guru dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi, khususnya untuk pemanfaatannya dalam dunia pembelajaran.
Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia mengatakan, “Pemberian Office 365 Education sangat membantu PGRI untuk mengasah kecakapan teknologi informasi dan komunikasi para guru. Dimulai dari Pulau Jawa, kami juga akan terus mensosialisasikan penggunaan Office 365 Education di pulau-pulau Indonesia lainnya. PGRI berharap kerjasama ini dapat membawa Indonesia selangkah lebih dekat dengan pemerataan akses teknologi.”
Sesuai dengan isi nota kesepahaman antara Microsoft dengan PGRI, dukungan terhadap pemberian perangkat lunak dan pelatihan ini akan terus berlangsung hingga kurang lebih tiga tahun ke depan atau sampai dengan 30 Juni 2018. Selama jangka waktu tersebut, Microsoft dan PGRI berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
***
Tentang Microsoft
Didirikan pada tahun 1975, Microsoft (Nasdaq “MSFT”) adalah pemimpin di dunia peranti lunak, perangkat dan layanan, dan solusi teknologi yang membantu masyarakat dan bisnis mewujudkan potensi mereka.
Tentang PGRI
PGRI adalah organisasi profesi guru yang berdiri 100 hari setelah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pada tanggal 25 November 1945. Visi PGRI adalah terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat. Misi PGRI adalah meningkatkan profesionalitas guru dan dosen; memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan dan kesehatan kerja, serta hak atas kekayaan intelektual; meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan; membangun kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga nonpemerintah; dan mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu dan terjangkau masyarakat.