Microsoft: 2019 adalah Tahun Cloud

 |   vishnum

Microsoft Indonesia memperkenalkan Kaizala, aplikasi mobile chat yang sederhana dan aman untuk bekerja, yang juga beroperasi di cloud

JAKARTA, 12 Desember 2018 – Revolusi industri telah benar-benar mengubah lanskap bisnis, mendorong organisasi dan bisnis untuk beralih ke Intelligent Cloud, yang diharapkan dapat membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka. Tidak terkecuali Indonesia seiring dengan banyaknya organisasi saat ini yang tergerak untuk mengadopsi teknologi komputasi cloud untuk membantu mengembangkan bisnis. Melihat tren ini, Microsoft Indonesia percaya bahwa 2019 adalah tahun cloud bagi bisnis dan organisasi di Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam acara Microsoft Year-End Media Gathering hari ini di Jakarta.

Era Industri 4.0 telah mendorong konektivitas bagi manusia, mesin dan data real time, yang akan ditenagai oleh penggunaan teknologi. Platform cloud mewakili satu teknologi yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, mengintensifkan kolaborasi dan bertumbuh secara efektif. Sebuah laporan dari Oxford Economics (2018) mengungkapkan bagaimana aplikasi cloud membantu start-up untuk meningkatkan daya tarik, mempersingkat waktu masuk ke pasaran serta memberdayakan seseorang melalui sebuah visi. Dengan perekonomian Indonesia yang diproyeksikan akan memiliki pertumbuhan jangka panjang yang kuat, fleksibilitas dan skalabilitas arsitektur komputasi cloud akan mendukung bisnis yang memiliki ambisi untuk berkembang lebih jauh.

“Dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki situasi yang sangat unik yang memberikan peluang besar bagi teknologi untuk memberdayakan masyarakat Indonesia. Dengan intelligent edge dan intelligent cloud, semua orang dapat memanfaatkan kekuatan cloud di mana pun Anda berada. Microsoft telah membantu pelanggan Indonesia beralih ke cloud selama enam tahun sejak kami meluncurkan Azure. Dan sekarang, dengan pemahaman kami atas kebutuhan pelanggan, kami juga menyediakan platform hybrid cloud, yang disebut Azure Stack, untuk pengalaman platform hybrid cloud yang benar-benar konsisten,” kata Haris. Microsoft diketahui telah menginvestasikan lebih dari $15 miliar dalam infrastruktur komputasi cloud global dan lebih dari $1 miliar per tahun untuk penelitian dan pengembangan Cybersecurity selama bertahun-tahun, secara global, menunjukkan komitmen yang kuat untuk merangkul cara kerja yang baru.

Azure Stack, salah satu realisasi Microsoft hybrid cloud, menyediakan komputasi cloud yang cepat, lincah, dan inovatif untuk lingkungan on-premise, memungkinkan pengalaman hybrid cloud yang konsisten, membantu bisnis mengoptimalkan operasional dan memaksimalkan nilai. “Di tahun 2019, Microsoft akan tetap fokus untuk memposisikan arsitektur ‘Hybrid Cloud’ sebagai keunggulan kompetitif utama kami, menempatkan Microsoft sebagai mitra terpercaya, menekankan pada big data dan keterlibatan pelanggan. Terutama karena kami percaya bahwa 2019 adalah tahun cloud,” tambah Haris.

Hybrid Cloud Berdampak Pada Produktivitas Bisnis

Menurut IDC Indonesia (Feb 2018), pada tahun 2021, pengeluaran perusahaan untuk layanan cloud dan perangkat keras, perangkat lunak dan layanan yang mengaktifkan cloud akan mencapai US$ 266 juta, sehingga menjadi peluang bagi Microsoft untuk terus menawarkan solusi teknologi berbasis cloud untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas bisnis di Indonesia. Adopsi cloud telah terbukti sebagai platform yang efektif untuk mengoptimalkan operasional, dengan Garuda Indonesia misalnya, mencatat lonjakan penjualan melalui web sebesar 200% setelah perusahaan mengalihkan situs e-commerce open source ke cloud Microsoft.

“Microsoft terus menawarkan solusi inovatif untuk pelanggan, dan dengan keberhasilan Azure, kami memperluas penawaran pelanggan dengan strategi hybrid yang komprehensif di Azure Stack. Ini memberikan organisasi dengan fleksibilitas dan kontrol yang tepat, namun tetap patuh pada peraturan,” kata Tony Seno, National Technology Officer Microsoft Indonesia.

Hybrid Cloud

Dalam survei State of the Hybrid Cloud 2018[1] yang dilakukan oleh Microsoft terhadap pengguna hybrid cloud saat ini, 88% mengatakan bahwa hybrid cloud memberi mereka infrastruktur TI yang lebih baik, 86% mengatakan hybrid cloud memungkinkan mereka untuk menggunakan teknologi yang penting, 82% mengatakan hybrid cloud meningkatkan konsistensi, dan 85% melihat hybrid cloud sebagai hal penting dala strategi digital. “Kami menghadirkan solusi ini tidak hanya untuk memberdayakan dan menyederhanakan manajemen TI dengan satu solusi, namun yang terpenting, untuk melindungi bisnis karena hybrid cloud adalah platform yang aman dan patuh pada peraturan. Hybrid cloud juga akan memungkinkan seluruh bisnis menggunakan cloud untuk berinovasi dengan cepat sembari memaksimalkan investasi yang ada,” tambah Tony.

Microsoft hybrid cloud memungkinkan organisasi untuk mendapatkan fleksibilitas dan kemampuan komputasi cloud publik untuk tugas-tugas komputasi dasar dan tidak sensitif, sembari menjaga aplikasi dan data bisnis yang penting on-premise, tersimpan aman di dalam firewall perusahaan.

 Microsoft memperkenalkan Kaizala, aplikasi mobile chat yang sederhana dan aman untuk bekerja

Dalam acara Year-End Media Gathering, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Kaizala, Kaizala adalah aplikasi mobile yang didesain untuk meningkatkan cara bisnis berkomunikasi, berkolaborasi dan mengatur alur kerja, dengan menggunakan chat antarmuka sederhana di platform cloud yang aman. Kaizala, juga dijalankan di Azure, terintegrasi dengan Microsoft Office 365 dan berfungsi di iPhone dan ponsel Android.

Modern Workplace Business Group Lead Microsoft Indonesia, Wahjudi Purnama, mengatakan saat mendemonstrasikan penggunaan Kaizala, “Kaizala dihadirkan sebagai bagian dari komitmen Microsoft untuk merangkul cara bekerja yang baru, terutama untuk para pekerja garis depan seperti tim konsultan, sales, hingga kurir. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyelesaikan pekerjaan dengan lancar, menyatukan kelompok orang dengan jumlah tidak terbatas di dalam dan di luar organisasi. Kaizala juga memungkinkan pengguna untuk mendigitalkan proses bisnis karena aplikasi ini juga mengotomatisasi alur kerja bisnis dengan integrasi Office 365 seperti SharePoint, Flow, Excel, Power BI. Kaizala akan menjadi definisi baru cara kerja baru dan modern.”

Dengan menggunakan Kaizala, pengguna bahkan dapat memperoleh wawasan dengan menggunakan pilihan action card, yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna. Aplikasi ini menawarkan chat antarmuka yang sederhana dan lazim serta pilihan action card seperti jajak pendapat, survey, pekerjaan, pelatihan, dan lainnya melalui chat. Saat ini, Kaizala telah tersedia di beberapa negara, dan di Indonesia, akan diluncurkan secara resmi pada kuartal pertama tahun 2019.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kaizala, silakan kunjungi https://products.office.com/en/business/microsoft-kaizala

[1] State of the Hybrid Cloud 2018: https://azure.microsoft.com/mediahandler/files/resourcefiles/hybrid-cloud-by-the-numbers/Hybrid_cloud_by_the_numbers_infographic.pdf