Rayakan Hari Kartini, #MakeWhatsNext Ajak Perempuan Berani Berinovasi

 |   vishnum

Dibutuhkan kesempatan dan akses yang luas terhadap teknologi untuk menciptakan generasi perempuan inovatif berikutnya

Jakarta, 21 April 2016 – Bertepatan dengan Hari Kartini, Microsoft Indonesia mengadakan kegiatan bertajuk #MakeWhatsNext, sebuah kampanye inspiratif bagian dari program Microsoft YouthSpark yang ditujukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa perempuan memiliki kebebasan untuk menggapai cita-cita dan tidak ada keterbatasan gender dalam setiap profesi.

Bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI), sebuah LSM yang memiliki fokus di bidang pendidikan, #MakeWhatsNext melibatkan 100 siswi SMA/SMK untuk berkarya di bidang science, technology, engineering, dan mathematic (STEM) dengan memperkenalkan mereka kepada dasar-dasar teknologi serta membuka wawasan mereka akan kayanya profesi yang dapat perempuan tekuni.

Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memberikan kata sambutan untuk acara #MakeWhatsNext
Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memberikan kata sambutan untuk acara #MakeWhatsNext

Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) mengatakan, ”Hari ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendukung kampanye inspiratif #MakeWhatsNext yang dilakukan oleh Microsoft Indonesia karena kampanye ini sesuai dengan peringatan Hari Kartini yang sedang dirayakan oleh masyarakat, khususnya perempuan Indonesia. Kartini telah memperjuangkan emansipasi perempuan. Kini saatnya kita memberikan kesempatan dan membuka peluang bagi Kartini-Kartini muda agar dapat berinovasi, sehingga mampu menjadi perempuan yang aktif, cerdas serta inspiratif.”

Kementerian PP dan PA telah menetapkan isu kesetaraan gender sebagai salah satu strategi pembangunan nasional karena perempuan diyakini mampu berkontribusi terhadap perekonomian nasional(1). Sayangnya, kesenjangan gender masih dirasakan oleh dunia pendidikan Indonesia. Sebanyak 1,8 juta anak usia 7-12 tahun tercatat tidak bersekolah dan 60% diantaranya adalah perempuan(2). Angka yang terus bertambah seiring dengan semakin tingginya jenjang pendidikan ini menunjukkan masyarakat masih membutuhkan suatu gerakan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

100 siswi SMA/SMK dari Jakarta dan Tangerang berpartisipasi dalam acara #MakeWhatsNext
100 siswi SMA/SMK dari Jakarta dan Tangerang berpartisipasi dalam acara #MakeWhatsNext

Teknologi menjadi kian penting karena era digital telah membawa begitu banyak perubahan yang diiringi dengan berbagai peluang baru. Di Jakarta, 73% pengguna internet didominasi oleh perempuan(3). Akan tetapi, secara nasional, masih banyak perempuan di Indonesia yang belum tersentuh akses pendidikan dan teknologi.

Mira Fitria Soetjipto, Human Resources Director, Microsoft Indonesia mengatakan, “Setiap anak muda, laki-laki dan perempuan, berhak memiliki kesempatan yang sama terhadap akses pendidikan teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk berinovasi. Microsoft berkomitmen untuk memfasilitasi pendidikan dan sumber daya informatika agar dapat membantu menjembatani kesenjangan gender di bidang STEM dengan mendorong bakat-bakat muda di bidang tersebut.”

Berusaha menjawab permasalahan mengenai kesenjangan gender di bidang STEM, Microsoft Philanthropies mengupayakan keterbukaan akses pendidikan ilmu komputer di seluruh dunia dengan memberikan dana sejumlah USD75 juta kepada 100 organisasi non profit di 55 negara melalui program YouthSpark. Sejalan dengan komitmen ini, Microsoft Indonesia pun turut menyalurkan dana sebesar lebih dari USD50.000 kepada Prestasi Junior Indonesia agar dapat membantu memberikan peluang dan mengikutsertakan perempuan muda dari golongan marjinal untuk berinovasi serta berkreasi menggunakan teknologi.

Natalia Subagyo, Chair of the Executive Board, Transparency International Indonesia on behalf of Prestasi Junior Indonesia menjelaskan, ”Program-program yang selama ini PJI jalankan bertujuan untuk memfasilitasi siswa-siswi dengan latar belakang kurang beruntung agar dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik. Kali ini, bertepatan dengan Hari Kartini, kami ingin memberikan kesempatan lebih kepada para siswi dengan membangun kesadaran bahwa mereka pun memiliki kemampuan dan peluang yang sama dengan teman-teman prianya untuk menciptakan serta berinovasi dengan teknologi.”

#MakeWhatsNext Indonesia ditutup dengan dilakukannya Hour of Code oleh ke-100 siswi SMA/SMK, dimana kegiatan ini merupakan bentuk motivasi kepada para peserta akan pentingnya pembekalan serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 http://bit.ly/1Spj2Om
2 Lembar Fakta Pendidikan untuk Anak Perempuan Indonesia yang dilakukan UNICEF terkait pendidikan anak perempuan di Indonesia http://uni.cf/1QfEqhi
3 Data salah satu perusahaan teknologi komunikasi http://bit.ly/22Wd7BH

***
Tentang Microsoft
Microsoft (Nasdaq “MSFT” @microsoft) adalah perusahaan terdepan dalam bidang perangkat dan produktivitas di era “mobile-first, cloud-first” dan aspirasi kami adalah untuk memberdayakan setiap individu dan setiap organisasi di dunia untuk memperoleh pencapaian yang lebih besar.

Tentang Prestasi Junior Indonesia
Prestasi Junior Indonesia (PJI) adalah afiliasi dari Junior Achievement Worldwide (JA), sebuah organisasi untuk pendidikan, kewirausahaan, bisnis dan ekonomi yang berbasis di Boston, Amerika Serikat (www.ja.org). PJI merupakan lembaga nirlaba yang berfokus pada pendidikan kewirausahaan, kesiapan kerja, dan financial literacy bagi pelajar dari tingkat SD, SMP hingga Universitas di DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Papua Barat.