Read the English version here
Kementerian Kominfo siapkan 300 beasiswa sertifikasi Microsoft
Jakarta, 25 Maret 2024 – Guna mendukung komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) dalam menyiapkan talenta digital, Microsoft dan Biji-biji Initiative menggelar Roadshow Talenta AI Indonesia ke enam universitas di enam kota Indonesia. Mengangkat topik “Masa Depan Dunia Kerja dengan Kecerdasan Buatan”, roadshow yang dilakukan dalam bentuk kuliah umum ini merupakan bagian dari program Talenta AI Indonesia. Program ini bertujuan membekali 100.000 angkatan kerja muda dengan keterampilan kecerdasan artifisial (AI), data, dan keamanan siber, serta membekali 1.000 di antaranya dengan beasiswa sertifikasi Microsoft.
Pada kegiatan yang berlangsung di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria dalam kuliah umumnya menyampaikan mengenai perkembangan teknologi AI. “Dalam menghadapi era disrupsi teknologi, ada 5 skill utama yang penting dimiliki seiring dengan luasnya pemanfaatan AI, yaitu berpikir kreatif, pola pikir analitik, literasi teknologi, pola pikir sistemik, serta AI dan Big Data,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kominfo juga memberikan dukungan terhadap program Talenta AI Indonesia. Kolaborasi ini berupa dukungan pemberian 300 beasiswa sertifikasi Microsoft di bidang AI, Data, dan Keamanan Siber. Beasiswa diberikan kepada 300 mahasiswa terpilih yang sedang kuliah tingkat akhir dan atau baru saja lulus, yang tergabung di program Digital Talent Scholarship Kementerian Kominfo.
Selain Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, lima universitas lainnya yang menjadi bagian roadshow antara lain, Universitas Esa Unggul Bekasi, Universitas Hassanudin Makassar, Universitas Swadaya Gunung Cirebon, Universitas Trunojoyo Madura, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Sebanyak lebih dari 2.500 mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid tersebut.
Ajar Edi, Direktur Government Affairs Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam yang menjadi pembicara di sejumlah universitas mengatakan, program ini menunjukkan kemitraan erat antara pihak akademia, pemerintah, dan industri dalam menyiapkan talenta digital, menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, kolaborasi jadi kunci dalam mengoptimalkan manfaat dan peluang yang tercipta di era AI. “Termasuk di antaranya kolaborasi pengembangan kebijakan, adaptasi kurikulum di perguruan tinggi, dan peningkatan keterampilan melalui sertifikasi. Kami merasa terhormat dapat mengambil bagian dalam kolaborasi ini, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan,” tegas Ajar.
Di sisi lain, sertifikasi profesional memegang peranan yang semakin penting dalam dunia kerja karena mampu meningkatkan kredibilitas individu atas keterampilan tertentu yang mereka miliki. “Kami senang karena Kementerian Kominfo dapat ikut bergabung dalam Talenta AI Indonesia, dengan mendorong 300 peserta Digital Talent Scholarship untuk bergabung di program ini, dan mendampingi mereka agar berhasil memperoleh beasiswa sertifikasi Microsoft,” ujar Fabsya Farazzahra, Program Director, Biji-biji Initiative.
Program Talenta AI Indonesia tidak hanya memberikan pelatihan dan sertifikasi. Peserta program juga mendapatkan pendampingan karier berupa pengembangan soft skills, seperti komunikasi, kerja sama dalam tim, problem solving, dan design thinking, melalui berbagai sesi bersama Skilvul, sebuah platform pendidikan teknologi. Bagi peserta yang telah memiliki sertifikasi dari Microsoft juga akan dibimbing oleh sejumlah mentor untuk menyelesaikan studi kasus dan membangun portofolio yang nantinya akan dipresentasikan pada mitra-mitra Microsoft; membuka kesempatan yang semakin besar untuk memperoleh pekerjaan.
Sejak diluncurkan pada September 2023, program Talenta AI Indonesia yang dapat diikuti secara gratis melalui laman aka.ms/talentaAIid telah menjangkau 84.500 generasi muda Indonesia dari berbagai penjuru negeri, dengan 676 di antaranya telah berhasil memperoleh beasiswa sertifikasi Microsoft. Harapannya, program ini dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk memasuki karier AI, data, dan keamanan siber, serta membentuk angkatan kerja yang kompetitif.
###