Tak Ada yang Tertinggal: Bagaimana AI Dapat Membantu Pelajar dengan Disleksia untuk Berkembang

 |   vishnum

Dengan bantuan teknologi, pelajar dengan disleksia dapat berkembang berkat bantuan alat yang akan membantu proses belajar mereka

Pada 3 Desember 2018, kita memperingati International Day of People with Disabilities (IDPD). Sebagai Ketua DisAbility@Microsoft, sebuah kelompok karyawan (afinitas) berfokus pada “Memungkinkan semua orang menjadi sukses terlepas dari kemampuan atau ketidakmampuan mereka,” Jenny Lay-Flurrie memiliki semangat untuk melihat orang-orang dengan beragam kemampuan untuk mencapai potensi penuh mereka. Dengan bantuan timnya dan komunitas yang luas di Microsoft, Jenny memimpin banyak inisiatif untuk memberdayakan orang dengan disibilitas di dalam maupun di luar Microsoft. Inisiatif ini berkisar mulai dari diciptakannya Disability Answer Desk yang memberikan dukungan pelanggan spesialis kepada penyandang disabilitas sampai mengadakan Microsoft Ability Summit tahunan yang berfokus pada pemberdayaan peserta (800+ pada tahun 2016) dengan pemikiran inklusif dan inovatif yang diperlukan untuk memungkinkan orang dari beragam kemampuan di seluruh dunia. Mereka juga berperan dalam proyek-proyek seperti Cities Unlocked dan baru-baru ini ‘ALS Hackathon’, yang berfokus pada pemberdayaan orang dengan disabilitas melalui teknologi dan kemampuan baru.

Diperkirakan satu dari lima pelajar di Indonesia menderita disleksia, dan dalam jangkauan yang lebih luas, diperkirakan ada sekitar 10% dari total populasi yang mengalami disleksia. Dyslexia Parents Support Group (DPSG), sebuah kelompok dukungan yang berbasis di Indonesia, terus mendorong kesadaran akan fakta-fakta yang terkait dengan disabilitas ini karena diskriminasi terhadap orang-orang dengan disleksia yang masih terjadi.

Disleksia adalah kondisi yang biasanya ditandai dengan kesulitan dalam membaca dan menafsirkan kata-kata. Pelajar yang mengalami disleksia sering keliru dilabeli sebagai penderita gangguan belajar dan tidak diberi kesempatan yang sama untuk berkembang seperti rekannya yang tidak memiliki disleksia. Microsoft menyadari bahwa orang-orang khusus ini memerlukan pendekatan unik untuk sepenuhnya menyadari potensi mereka; suatu potensi yang bisa diakomodasi dengan bantuan teknologi.

Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, kami memperluas materi pelatihan, penelitian, dan produk Microsoft Education kami yang mendukung pelajar disleksia melalui metode berikut:

  1. Mengembangkan materi dan pelatihan untuk pendidik yang mendukung para pelajar yang memiliki disleksia
    Penelitian menunjukkan bahwa 90 persen anak-anak dengan disleksia dapat dididik di dalam ruang kelas inklusif ketika para guru dilatih dalam mengidentifikasi dan mengintervensi disleksia sedari dini. Untuk memungkinkan hal ini, kami akan bermitra dengan Made by Dyslexia untuk membuat materi gratis pelatihan guru dan orang tua di Microsoft Educator Community kami pada akhir Januari 2019. Pelatihan ini akan terdiri dari modul film pendek, informatif, dan inspiratif yang memperkenalkan pendidik dan orang tua untuk disleksia, serta materi khusus yang berfokus pada instruksi membaca. Instruksi khusus tentang membaca dan disleksia juga akan ada di sana.
  1. Membantu para pelajar untuk menulis menggunakan suaranya dengan bentuan Dictation Tool dalam Learning Tools
    Dikte (suara ke tulisan) adalah teknologi penting yang memungkinkan orang agar lebih mudah untuk mengetik menggunakan suara mereka. Fitur ini akan sangat membantu bagi mereka yang mengalami disleksia, dysgraphia atau gangguan mobilitas. Kami meluncurkan aplikasi desktop Dictation for Office 365 pada awal tahun lalu. Dalam beberapa minggu mendatang, Dictation akan berkembang agar tersedia secara gratis untuk Word dan OneNote Online di peramban apa pun.

sds

 

  1. Mengundang seluruh ke dalam percakapan dengan Immersive Reader in Flipgrid
    Di Flipgrid, pengajar dapat membuat komunitas pembelajaran sosial berdasarkan rangsangan topik. Peserta dari segala usia dapat membagikan ide, cerita, keyakinan, perspektif, dan latar belakang budaya mereka melalui rekaman video pendek. Namun ketika seorang pelajar berjuang untuk membaca dan memahami topik diskusi mendasar, hal itu terbukti sulit terutama dalam mengirimkan suara mereka dan untuk berpartisipasi dengan nyaman dalam diskusi ini. Dengan menghadirkan Immersive Reader ke Flipgrid, kami membuat alat pembelajaran sosial yang kuat ini agar lebih mudah diakses oleh seluruh pelajar, memberi mereka pilihan untuk menggunakan Immersive Reader untuk mengakses teks topik. Mulai hari ini, Immersive Reader akan berfungsi dengan akun apa pun yang digunakan dengan Flipgrid, baik terhubung ke Microsoft atau Google.

jnk

  1. Membantu para pelajar membaca soal matematika dengan Immersive Reader
    Beberapa pelajar disleksia berjuang dengan matematika, bukan karena mereka tidak ahli dalam matematika, tapi seringkali karena kesulitan mereka dalam memahami soal matematika. Pelajar lain mengalami masalah fokus, atau memiliki dyscalculia, ketidakmampuan tertentu dalam belajar matematika. Akhir pekan ini, Immersive Reader akan mulai meluncurkan bantuan terkait matematika, yang mencakup membaca dengan keras, fokus garis dan warna tema halaman. Ketika menggunakan OneNote untuk Windows 10 dan OneNote Online, pelajar akan dapat menggunakan segala kapabilitas Immersive Reader. Kami akan terus fokus pada peningkatan kemampuan matematika di Immersive Reader pada tahun mendatang, termasuk memungkinkan untuk dengan mudah mengambil konten dari Math Pane–biasanya campuran teks dan matematika–dan menggunakannya dalam Immersive Reader pada musim gugur mendatang ini.

ds

  1. Mendukung para pelajar dalam bahasa ibu mereka dengan terjemahan real-time di Immersive Reader
    Kemampuan untuk mengakses teks dalam bahasa apa pun adalah area penting inklusi. Contohnya mungkin ketika pembelajar bahasa Inggris yang juga menderita disleksia, mencoba mengakses konten dalam bahasa lain. Dengan menggunakan Microsoft Translator, kami menambahkan kemampuan bagi siapa saja untuk menerjemahkan halaman, kata, atau kalimat ke bahasa lain, secara real-time dan di dalam Immersive Reader. Kapabilitas baru ini akan mendukung Read Aloud, Syllables, Parts of Speech, dan Picture Dictionary.
    Kami akan mulai meluncurkannya pada musim gugur ini dengan dukungan untuk terjemahan halaman penuh dan kata, dan selanjutnya terjemahan kalimat. Terjemahan real-time akan tersedia di Word Online, OneNote Online, OneNote for Windows 10, OneNote iPad, OneNote Mac, Outlook Online, Teams dan Flipgrid.
  2. Membantu para pelajar membunyikan kata-kata, melalui kerjasama dengan University of Washington
    Bahasa Inggris terkenal rumit dengan penggunaan lebih dari 19 suara yang diwakili oleh 5 vokal (dan kadang-kadang “y”). Bersama dengan Laboratorium Pengembangan Otak & Pendidikan di Universitas Washington, kami akan mulai mengembangkan dan menguji alat-alat baru yang dirancang untuk membantu para pembaca muda yang berjuang membunyikan kata-kata yang sulit diucapkan. Proyek ini merupakan bagian dari upaya kemitraan yang lebih besar bersama University of Washington untuk memahami berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan membaca, dan untuk merancang teknologi yang mengakomodasi individu tersebut.
  1. Menjadikan web lebih ramah untuk semua pelajar dengan pembaruan browser Microsoft Edge
    Sebagai bagian dari Pembaruan Windows pada bulan Oktober 2018, browser Microsoft Edge akan memiliki sejumlah perbaikan besar yang akan mendukung pelajar dari semua kemampuan. Kemampuan baru tersebut adalah: Built-in Dictionary untuk ePub, PDF, atau Reading View di browser Microsoft Edge, warna halaman yang diperluas untuk Reading View dan file ePub, fitur Line Focus untuk Reading View
  1. Menangkap teks dari mana saja untuk dibaca di Immersive Reader dengan Office Lens di Android
    Selain iOS Office Lens Immersive Reader, Immersive Reader telah tersedia di Office Lens untuk Android. Setelah pelajar dan guru mengambil foto halaman buku, atau lembar kerja, mereka dapat mengirimnya ke Immersive Reader, yang menggunakan pengenalan karakter optik atau optical character recognition (OCR) pada gambar. Ini memungkinkan pengguna untuk mengubah gambar menjadi konten teks yang dapat diakses dan menggunakan Read Aloud, Voice Speed, Text Spacing, Font Size, dan Forward/Backwards. Sekarang, para pelajar dapat meraih kebebasan dengan ponsel Android, tablet, dan mengakses teks dari mana saja.

ds

Terdapat potensi teknologi yang sangat besar dalam mengubah proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan produktif. Melalui bahan dan teknologi baru ini, orang dan para pelajar dengan disleksia akan dimungkinkan untuk dapat mencapai potensi mereka. Dengan meningkatnya konektivitas dan peningkatan talenta, termasuk pendidik, kita dapat berharap bahwa teknologi tersebut dapat segera diadopsi dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia.

Sementara itu, mari kita semua berefleksi sejenak untuk terus meningkatkan kesadaran dan mengerjakan advokasi dalam menciptakan dampak yang lebih besar bagi lingkungan dan untuk bangsa yang lebih baik.