Microsoft Luncurkan Code; Without Barriers di Sembilan Negara di Asia Pasifik

 |   Indonesia News Center

Code without barriers

Tiga belas perusahaan bergabung dengan Microsoft untuk meningkatkan kemampuan kerja talenta perempuan di bidang teknis dan membina pengusaha di Asia Pasifik

Asia Pasifik, 23 September 2021 – Microsoft dan 13 perusahaan di sembilan negara di Asia Pasifik hari ini meluncurkan Code; Without Barriers untuk membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor cloud, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan teknologi digital yang berkembang begitu pesat.

Program ini menyediakan platform yang memungkinkan developer, coder, dan talenta teknis perempuan lainnya untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif, mendorong inovasi, dan menggambarkan masyarakat di wilayah ini.

“Keseimbangan antara konsumsi dan kreasi telah berubah. Kami melihat developers semakin mempengaruhi setiap proses dan fungsi bisnis. Itulah sebabnya  Code; Without Barriers  diciptakan. Kami mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keberagaman cloud, AI, dan talenta teknis di Asia Pasifik, sehingga setiap negara dapat mencapai agenda digital nasional mereka dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang benar-benar inklusif,” kata Andrea Della Mattea, Presiden Microsoft di Asia Pasifik.

Mitra untuk program ini meliputi Accenture, AvePoint, Government Big Data Institute (GBDi), HCL Technologies, Just Analytics, MetLife, NTT Ltd, PALO IT, Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS), Simbiotik Technologies, ThoughtWorks, Universiti Malaysia Kelantan (UMK), dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).

Organisasi-organisasi ini beroperasi di bidang pendidikan, energi, jasa keuangan, sektor publik, dan teknologi di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Sri Lanka, serta Bangladesh.

Microsoft akan memberikan keterampilan dan sertifikasi cloud serta AI untuk meningkatkan talenta teknis di negara-negara tersebut. Masing-masing dari ke-13 perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan keberagaman dalam organisasi mereka dan menawarkan kesempatan kerja kepada creator dan developer perempuan. Melalui serangkaian program, mulai dari pameran lowongan kerja, hackathon, bimbingan, hingga dukungan dari para pemimpin bisnis, Code; Without Barriers akan membina dan mengembangkan pengusaha perempuan di Asia Pasifik.

Code; Without Barriers bekerja dengan lebih dari 21 komunitas developers di Asia Pasifik, menjangkau lebih dari 407.000 developers di bidang data, AI, DevOps, Java, JavaScript, dan Python serta Women in Tech.

“Microsoft Indonesia sangat senang dapat mendukung Code;Without Barriers, di mana kami bermitra dengan organisasi lain dalam menyediakan platform yang dapat memberikan lebih banyak peluang dan pelatihan bagi perempuan agar dapat unggul di bidang teknologi. Hal ini akan mempromosikan keberagaman dan inklusivitas dalam teknologi, serta memberdayakan lebih banyak orang dan organisasi untuk meraih lebih banyak hal,” ujar Linda Dwiyanti, Chief Partnership Officer, Microsoft Indonesia.

Code; Without Barriers telah mengujicobakan 18 program sertifikasi Women in AI di delapan negara Asia Pasifik, melatih lebih dari 480 perempuan, dan memberikan sertifikasi bagi 203 developers. Microsoft juga menyelenggarakan Cloud Skills Challenges untuk lebih dari 7.617 developers.

“Tim dengan gender yang beragam menjadi lebih cerdas dan lebih produktif,” kata Gina Smith, PhD, analis utama IDC untuk DevOps dan inovasi digital di kawasan Asia/Pasifik. “Mempekerjakan perempuan di posisi teknologi menambah lebih dari sekadar perspektif baru. Studi terbaru secara kuantitatif menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki keberagaman gender terbukti menghasilkan lebih banyak inovasi dan meraih pendapatan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Program seperti Microsoft Code; Without Barriers sangat membantu menjembatani kesenjangan itu.”

“Adalah sebuah fakta bahwa memiliki lebih banyak perempuan di industri teknologi memberikan manfaat bagi perusahaan dan masyarakat. Namun, menciptakan kondisi tenaga kerja yang lebih beragam merupakan sebuah tantangan yang kompleks – tidak ada satu organisasi pun yang dapat melakukannya sendiri. Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menghilangkan hambatan dan memajukan perempuan, dan saya senang melihat perusahaan serta organisasi berkolaborasi melalui Code; Without Barriers,” kata Leanne Robers, Co-founder dan Co-CEO, She Loves Tech. 

Mitra bisnis kamiCode without barriers partners“Kami tidak dapat melakukan ini sendirian dan kami bersyukur karena banyak organisasi di berbagai sektor industri telah bergabung dengan kami di Asia Pasifik,” ujar Annie Mathew, Director, Developer Relations and Program Lead for Code; Without Barriers Microsoft di Asia Pasifik.

Mempertahankan keberagaman dengan mengadvokasikan AI yang bertanggung jawab

Tim Microsoft Code; Without Barriers melangkah lebih jauh dengan membuat buku pedoman komunitas yang akan segera diluncurkan mengenai bagaimana kita menangani bias dan mempertahankan keberagaman seiring dengan teknologi yang semakin bermunculan.

“Komunitas menantikan langkah Microsoft untuk mengatasi dan berbagi praktik terbaik dalam AI yang Bertanggung Jawab, sehingga mereka dapat membangun keberagaman, mengurangi bias, dan memastikan transparansi dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Kami memberdayakan generasi baru perempuan dalam teknologi melalui Code; Without Barriers,” pungkas Mathew.

Pelajari lebih lanjut tentang Code; Without Barriers: Dengarkan seri Podcast kami di Spotify, tonton playlist YouTube,  dan baca lebih lanjut di https://aka.ms/codewithoutbarriers

###

Mitra kami

Accenture

“Code Without Barriers hadir pada saat yang tepat pada situasi sosial saat ini. Kemajuan sesungguhnya dari keberagaman hanya dapat dicapai ketika perempuan memiliki kesempatan dan dukungan untuk mengejar serta memajukan karier mereka. Di Accenture, kami berkomitmen untuk memastikan adanya budaya inklusif dan beragam di tempat kerja yang memungkinkan perempuan menjadi diri mereka sendiri dan berhasil dalam karier teknologi mereka. Saya ingin rekan-rekan perempuan saya merasa bahwa mereka dilibatkan dan terdorong untuk lebih siap di masa depan. Agar perusahaan dapat menarik dan mempertahankan lebih banyak perempuan bertalenta, khususnya di bidang cloud, data, dan kecerdasan buatan, maka kolaborasi lintas industri sangat diperlukan. Bekerja sama dengan Microsoft, kami berharap dapat mewujudkannya dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi perempuan, mengambil langkah pasti dalam mengembangkan talenta, dan membangun karier yang memuaskan di lingkungan yang inklusif dan beragam,” kata Ng Wee Wei, Country Managing Director Accenture Singapura.

AvePoint

“AvePoint senang dapat bermitra dengan Microsoft di ‘Code; Without Barriers’ sebagai bagian dari komitmen kami untuk memberdayakan keberagaman dalam komunitas teknologi. Perusahaan kami terdiri dari para ahli dengan latar belakang unik, yang secara kolektif menantang dan mengasah nilai kami bagi pelanggan. Keberagaman telah menjadi nilai utama bagi AvePoint, dan kami akan terus mengadvokasi banyak manfaat yang dibawanya ke organisasi mana pun,” kata Elisa Pang, Director of Product Marketing untuk AvePoint EduTech.

Government Big Data Institute (GBDi)

“Di GBDi, kami menyadari pentingnya anak muda sebagai masa depan dunia teknologi.  Salah satu prioritas kami adalah memberi mereka kesempatan yang sama dalam mengembangkan keterampilan dan sikap, terlepas dari gender mereka. Dalam bermitra dengan program Code; Without Barriers, kami berharap dapat membekali generasi masa depan dan mendorong mereka untuk ambil bagian dalam membangun dunia yang mereka sendiri ingin tinggali,” ujar Profesor Tiranee Achalakul, Direktur, GBDi.

Just Analytics 

“Para pemimpin saat ini telah menekankan bagaimana tim yang beragam dapat menghadirkan proses pemikiran yang beragam, kompetensi yang kaya, dan cara-cara inovatif untuk mengurangi risiko. Saat ini, dengan budaya kerja yang baru, kebutuhan akan kecerdasan emosional dan empati yang lebih tinggi di tempat kerja menjadi sangat penting. Hal ini dapat dipupuk dengan mendorong hadirnya perspektif yang berbeda. Satu-satunya cara untuk membangun tenaga kerja yang lebih tangguh adalah dengan mengakui dan menghormati keberagaman, serta secara sadar menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan. Memanfaatkan keahlian satu sama lain melalui platform seperti “Code; Without Barriers” membuka lebih banyak peluang dan ide untuk lingkungan yang inklusif,” kata Nisha Sullia, Head of Solution Engineering, Just Analytics.

MetLife

“Komitmen kami terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi sangat tertanam dalam tujuan perusahaan kami untuk membantu orang membangun masa depan yang lebih percaya diri. Kemampuan kami untuk berinovasi dan memenuhi beragam kebutuhan pelanggan bergantung pada bagaimana kami memiliki budaya inklusif yang menghargai orang-orang dengan beragam ide dan pengalaman yang dapat mengantisipasi, memahami, merancang, serta memberikan solusi relevan yang penting. Itulah sebabnya kami bangga menjadi bagian dari program Code; Without Barriers Microsoft,” kata Vikrant Tripathi, Vice President, Asia Regional Solutions Delivery, MetLife Asia

PALO IT

“Sangat menyenangkan dapat dipilih sebagai mitra Microsoft pada program Code; Without Barriers. Program ini sangat selaras dengan visi perusahaan kami untuk memastikan inklusi dan keberagaman sebagai fondasi dari semua inisiatif yang kami luncurkan. Perjalanan menuju kesetaraan gender sangat kompleks, multifaset dan membutuhkan pendidikan berkelanjutan dari setiap pemangku kepentingan untuk menanamkan pesan di seluruh organisasi. Kemitraan dengan Microsoft memberi kami dan komunitas sebuah wadah untuk meningkatkan jangkauan yang kami miliki,” kata  Eugene Yang, Business Innovation Director, PALO IT.

Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS)

“PETRONAS sangat bangga kembali menjadi bagian dari inspirasi global untuk menciptakan hidup yang lebih baik melalui data dan mendorong agenda digital kami ke level yang lebih tinggi.  Talenta digital dengan kecakapan dalam keterampilan data sangat penting untuk mendorong percepatan menuju Organisasi Berbasis Data,” ujar Datin Habsah Nordin, General Manager Enterprise Data, PETRONAS.

Simbiotik Technologies

“SimbiotikTech sangat senang dapat menjadi bagian dari program revolusioner yang dipimpin oleh Microsoft untuk mengatasi kesenjangan gender. Kami percaya bahwa memiliki pola pikir yang tepat untuk menantang masalah seperti ini sangat penting, terlepas dari peran yang kita mainkan di dalam organisasi. Mendukung keberagaman dan meningkatkan inklusivitas dapat menciptakan perubahan bagi masa depan kita,” kata Dipankar Mitra, MD & CEO for Simbiotik Technologies.

Thoughtworks

“Keberagaman, kesetaraan, dan inklusi memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan sosial yang transformatif. Di Thoughtworks, kami bertujuan untuk mengikutsertakan semua masyarakat, baik di komunitas kami maupun melalui teknologi kami. Bagi kami, inklusi adalah tugas semua orang; menyatukan kita sebagai sebuah komunitas dan menghasilkan yang terbaik bagi individu dan tim; bersama-sama kita berusaha untuk memberikan dampak yang luar biasa pada dunia. Kami bangga bermitra dengan program Code; Without Barriers, yang merupakan inisiatif penting dalam melanjutkan perjalanan menuju terciptanya industri yang benar-benar beragam,” ujar Wen Shun Wong, Managing Director, Thoughtworks Asia Tenggara.

Universiti Malaysia Kelantan (UMK)

“Kemitraan ini sangat penting bagi Universiti Malaysia Kelantan (UMK) karena berfungsi sebagai wadah yang kuat bagi kami untuk bekerja bersama Microsoft dalam menjembatani kesenjangan gender di ekosistem IR4.0. Program ini memungkinkan UMK, sebagai penyedia pendidikan, untuk lebih menekankan pentingnya kurikulum berbasis teknologi dan kebutuhan untuk memperkuat hubungan universitas-industri-masyarakat. Sebagai universitas dengan kewirausahaan sebagai daya dorongnya, peran kami dalam transformasi sosio-ekonomi era digital Pantai Timur Malaysia juga dapat lebih ditingkatkan. Optimis dengan pelatihan siswa yang lebih terampil secara digital dalam AI & Teknologi, serta melalui bimbingan dan pembinaan, siswa dan pengajar akan siap untuk memanfaatkan teknologi yang muncul seperti AI, IoT, komputasi cloud, dan analisis big data untuk berinovasi dan memecahkan masalah di dunia nyata. Dengan keterampilan yang dibutuhkan ini, kemampuan kerja lulusan juga dapat ditingkatkan. Dengan memberikan akses terhadap pengetahuan dan keterampilan IR4.0 melalui keterampilan digital, secara umum keberagaman gender dan diversifikasi bidang ini dapat dicapai, dan inklusivitas dapat ditingkatkan di kalangan masyarakat,” kata  Dr. Hasyiya Karimah Binti Adli, Doctor of Philosophy, Fellow of Institute For Artificial Intelligence and Big Data (AIBIG), Universiti Malaysia Kelantan.

Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM)

“Keterampilan teknologi bukanlah tentang menguasai teknologi itu sendiri. Ini adalah inti dari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah decoding masalah, bukan coding solusi. Oleh karena itu, kemitraan UTHM dengan Microsoft dalam Code; Without Barriers benar-benar tentang menyelesaikan masalah dunia nyata. Keberagaman dimulai dengan adanya talenta di bidang pendidikan, membangun keterampilan yang dibutuhkan di dunia digital, dan menciptakan peluang yang adil bagi anak perempuan dan siswa kami,” ujar Dr Aida Binti Mustapha, Head of Center of Computational Mathematics (CERCOM) and Faculty of Applied Science and Technology di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.