Data Terbaru Microsoft Ungkap Lanskap Pekerja Garis Depan di Asia

 |   Indonesia News Center

Illustration
  • Laporan ini mengungkapkan tren yang perlu diperhatikan bisnis untuk menyelaraskan performa usaha dengan well-being (kesejahteraan) dan pertumbuhan karyawan, di tengah ketidakpastian ekonomi dan pandemi.
  • Microsoft mengumumkan penawaran terbaru bersama mitra industri, serta kapabilitas khusus untuk memberdayakan pekerja garis depan.

Jakarta, 13 Januari 2022 – Microsoft Corp. merilis Laporan Khusus Work Trend Index, “Teknologi Dapat Membantu Membuka Masa Depan Baru bagi Pekerja Garis Depan,” dan mengumumkan fitur baru di Microsoft Teams serta Microsoft Viva yang dirancang untuk menjawab kebutuhan jutaan pekerja garis depan.

Dua miliar pekerja garis depan dari berbagai belahan dunia merepresentasikan 80% dari total tenaga kerja global, dengan 88% organisasi mempekerjakan orang-orang dalam posisi garis depan. Saat ini, semakin banyak perusahaan berinvestasi dalam alat digital bagi pekerja garis depan untuk memodernisasi alur kerja, meningkatkan performa kerja, dan memperbaiki budaya serta komunikasi di tempat kerja. Microsoft melihat adanya 400% pertumbuhan penggunaan aktif bulanan di platform kolaborasi Teams pada pekerja garis depan sejak Maret 2020.

Laporan Work Trend Index ini lebih lanjut mengungkapkan wawasan penting yang memengaruhi hampir setiap segmen tenaga kerja:

1. Budaya kepedulian adalah mata uang baru di garis depan: 76% pekerja merasa adanya keterikatan antara satu sama lain, namun lebih dari 60% mengatakan perusahaan mereka harus lebih memprioritaskan budaya dan komunikasi dari pimpinan. Selain itu, 51% dari mereka yang berada di posisi non-manajemen dari garis depan merasa tidak dihargai sebagai karyawan – di Australia, India, dan Jepang, angka ini masing-masing adalah 52%, 23%, dan 75%.

2. Pekerja garis depan berada pada titik balik: Di tengah masa Perombakan Besar, pekerja garis depan menyebutkan gaji dan tunjangan yang lebih baik, keseimbangan kehidupan kerja, serta fleksibilitas sebagai alasan untuk mempertimbangkan pergantian pekerjaan. Pengembangan keterampilan juga merupakan faktor penting bagi pekerja garis depan di India.

3. Optimisme terhadap teknologi yang tinggi: 63% pekerja garis depan sangat antusias dengan peluang kerja yang diciptakan teknologi, dan menurut para karyawan, teknologi menempati urutan ketiga dalam daftar faktor yang dapat membantu mengurangi stres di tempat kerja. Di Asia:

  • Pekerja garis depan di Australia membutuhkan teknologi untuk membantu mereka mengatur jadwal anggota tim (33%), memasukkan anggota tim baru (32%), dan memutuskan diri dari pekerjaan di luar jam kerja (30%).
  • Di India, pekerja garis depan membutuhkan teknologi untuk membantu mereka dalam penggunaan VR/AR bagi tim (52%), update secara real-time (51%), pengelolaan jadwal antar anggota tim (51%), pengaturan jadwal (51%), dan komunikasi eksternal (51%).
  • Di Jepang, pekerja garis depan membutuhkan teknologi untuk membantu mereka mengotomatiskan pekerjaan yang berulang (23%), memasukkan anggota tim baru (20%), penjadwalan anggota tim (19%), menggunakan lebih sedikit aplikasi (19%), dan menggunakan lebih sedikit perangkat (19%).

4. Ada peluang untuk menjembatani kesenjangan teknologi dan pelatihan: 46% pekerja garis depan merasakan tekanan untuk beradaptasi dengan teknologi baru atau takut kehilangan pekerjaan — tetapi 55% mengatakan mereka harus mempelajari teknologi baru dengan cepat, tanpa pelatihan formal ataupun latihan biasa. Di Asia, angka ini 51% untuk Australia, 56% untuk India, dan 66% untuk Jepang.

Hari ini, Microsoft mengumumkan penawaran terbaru dengan mitra industri serta kapabilitas yang dirancang khusus untuk mendukung pekerja garis depan di Teams dan Viva, platform pengalaman karyawan Microsoft yang diperkenalkan pada awal 2021.

  • Microsoft memperdalam hubungan strategisnya dengan Zebra Technologies Corp., pemimpin solusi digital inovatif dunia, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras seperti komputer genggam Android tangguh untuk tenaga kerja garis depan. Kedua perusahaan menghadirkan aplikasi Teams Walkie Talkie di berbagai komputer genggam Zebra, termasuk tombol push-to-talk (PTT) khusus untuk mengakses fungsi Teams Walkie Talkie di perangkat Zebra. Selain itu, PTT digital Teams Walkie Talkie kini tersedia di semua perangkat seluler iOS, setelah sebelumnya hadir di versi Android.
  • Microsoft meningkatkan integrasi Teams dengan Zebra Reflexis™, yang menghubungkan solusi Manajemen Tenaga Kerja Reflexis dengan aplikasi Shift di Teams. Integrasi baru ini menyederhanakan permohonan jadwal giliran (shift) dan waktu istirahat di Teams, sehingga memudahkan manajer untuk menyetujuinya.
  • Antrian terjadwal untuk pertemuan virtual kini tersedia di Teams, menyediakan satu tempat untuk meng-update waktu tunggu, janji yang terlewat, dan penundaan staf secara real-time demi menciptakan pengalaman yang transparan dan bebas stres bagi pelanggan serta pasien.
  • Aplikasi Viva Connections di Microsoft Teams menghubungkan pekerja garis depan dengan budaya perusahaan, sumber daya dan alat, berita, serta grup sumber daya karyawan dalam suatu alur kerja. Integrasi dengan mitra strategis seperti Workday dan Espressive mempermudah akses sumber daya penting dan mengumpulkan aktivitas seperti penggajian dan bahan SDM di satu lokasi.
  • Aplikasi Viva Learning memungkinkan karyawan garis depan untuk menemukan, berbagi, dan melacak konten pembelajaran langsung dari Microsoft Teams — memudahkan seluruh tenaga kerja perusahaan untuk mengikuti pelatihan yang diperlukan dan yang direkomendasikan. Update baru ini memudahkan perusahaan menetapkan pembelajaran dari solusi mitra seperti SAP SuccessFactors, Cornerstone OnDemand, dan Saba Cloud. Kemitraan dengan penyedia pembelajaran seperti EdCast dan OpenSesame juga memungkinkan hadirnya perpustakaan konten yang luas untuk membantu pekerja garis depan meningkatkan keterampilan dan berlatih dengan konten pembelajaran yang relevan dengan alur kerja.
  • Untuk tim IT, perbaikan manajemen perangkat membantu memastikan bahwa perangkat bersama yang hilang dapat dengan mudah diamankan dan ditemukan.

“Sudah bukan rahasia lagi bahwa pandemi mengubah pekerjaan untuk semua karyawan dengan kecepatan yang lebih pesat dari yang pernah kita saksikan,” kata Emma Williams, Corporate Vice President Microsoft. “Memberdayakan pekerja garis depan pun terus menjadi penting untuk transformasi digital. Bersama dengan mitra kami, kami melengkapi pekerja garis depan dengan alat yang memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan tim dan pemimpin perusahaan mereka, sambil fokus pada pelanggan atau pekerjaan yang ada. Jika dilakukan dengan baik, kami percaya teknologi dapat memodernisasi alur kerja dan meningkatkan kinerja, sambil mengembangkan budaya dan komunikasi di tempat kerja.”

Selain itu, pada 1 Februari, Microsoft Cloud for Retail akan tersedia secara umum. Microsoft Cloud for Retail mempercepat pertumbuhan bisnis dengan menyediakan solusi industri ritel tepercaya yang terintegrasi dengan sistem ritel yang ada. Ini dimulai dengan mengintegrasikan sumber data yang berbeda di seluruh perjalanan belanja dari ujung-ke-ujung, memungkinkan peritel untuk memaksimalkan nilai data mereka, sehingga menghasilkan satu pandangan holistik tentang konsumen. Setelah terhubung, data dan AI akan membantu peritel lebih memahami dan meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen. Dalam memberikan pengalaman yang lebih relevan dan efisien di seluruh rantai nilai ritel, peritel dapat membangun rantai pasokan berkelanjutan secara real-time. Solusinya juga mencakup kemampuan Teams dan Viva yang diumumkan hari ini, semuanya bekerja untuk memberdayakan setiap toko rekanan. Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi Blog Resmi Microsoft, Blog Microsoft 365, dan laporan Work Trend Index terbaru.

###