Memperkuat Pertahanan Digital Indonesia dalam Melawan Kejahatan Siber

 |   Jean-Philippe Courtois, Executive Vice President and President of Microsoft National Transformation Partnerships 

Read the English version here.

Didukung oleh sekitar 224 juta pengguna internet, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi ini selaras dengan percepatan adopsi teknologi di seluruh negara, yang memungkinkan munculnya model bisnis dan sumber pendapatan baru, serta mengubah sudut pandang industri secara keseluruhan.

Namun, salah satu tantangan terbesar dalam transformasi digital tersebut adalah memastikan keamanan, privasi, dan kepatuhan (compliance) tetap terjaga. Dengan adanya peningkatan serangan siber di Indonesia, organisasi di dalam negeri menjadi lebih berhati-hati terhadap potensi pelanggaran keamanan berskala besar.

Di Microsoft, kami memahami bahwa teknologi hanya memiliki kekuatan ketika orang-orang mempercayainya. Itulah mengapa, kami sangat waspada dalam menggunakan keunggulan kami pada kecerdasan buatan (AI) untuk membangun ketahanan digital dan membentuk strategi keamanan siber zero-trust yang melibatkan berbagai lapisan pertahanan.

Berikut beberapa cara bagaimana kami membantu organisasi-organisasi di Indonesia mengamankan data mereka dan memitigasi risiko, sembari memanfaatkan kesempatan yang dihasilkan oleh dunia yang berkekuatan AI.

Memperkuat infrastruktur kritikal

Dengan serangan malware dan ransomware yang meningkat, serta pelaku ancaman yang semakin gigih, Unit Kejahatan Digital (Digital Crimes Unit/DCU) kami mengambil langkah pendekatan proaktif dalam memberantas kejahatan siber di skala global menggunakan teknologi yang paling mutakhir.

Pada tahun 2022, kami meluncurkan kolaborasi bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia, badan pemerintah yang bertanggungjawab dalam menangani keamanan siber nasional. Hal ini memudahkan DCU untuk menerapkan Program Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence Program/CTIP) kami dan membantu memperkuat infrastruktur negara dalam menghadapi serangan siber.

Melalui CTIP, kami menyediakan cyber threat intelligence yang dapat membantu BSSN mengidentifikasi infrastruktur yang disusupi dan memperingatkan organisasi akan potensi ancaman kejahatan siber secara cepat.

Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perlindungan data pribadi

Pada September 2022 lalu, Indonesia mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Undang-undang ini memberikan pendekatan tepat dan komprehensif dalam perlindungan data pribadi, serta memberikan kejelasan yang lebih mendalam kepada organisasi mengenai hak kepemilikan dan kewajiban data.

Microsoft telah lama berkomitmen untuk menjaga privasi data. Sejalan dengan pendekatan ini, kami terus mengoptimalkan infrastruktur dan teknologi komputasi awan (cloud computing) kami untuk mendukung organisasi dalam mematuhi peraturan seperti UU PDP. Kami juga secara proaktif membentuk sejumlah pagar pembatas dalam AI guna mengurangi risiko dan memaksimalkan manfaatnya.

Menutup kesenjangan keterampilan keamanan siber

Pada saat yang sama, Microsoft terus berusaha untuk menutup kesenjangan keterampilan yang menyebabkan adanya kekurangan jumlah talenta dengan kemampuan siber yang diperlukan untuk melindungi aset-aset penting.

Diluncurkan bersama dengan BSSN dan Universitas Indonesia, program Akademi Ketahanan Digital dan Keamanan Siber kami bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dalam penanganan siber dan meningkatkan ketahanan digital di berbagai lembaga pemerintahan. Sejak Desember 2022, lebih dari 200 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di 20 lebih kementerian telah berpartisipasi.

Kami juga bersemangat dapat meluncurkan program Ready4Security di Indonesia. Skema program yang mencakup seluruh Asia ini akan meningkatkan akses terhadap keterampilan keamanan siber dan karier bagi mereka yang secara sistemik kurang diwakili, dengan fokus khusus pada perempuan.

Kami menyadari bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi kesenjangan gender di bidang ini, di mana perempuan hanya menempati 25% profesional dari keamanan siber secara global. Melalui Ready4Security, kami akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan, NGO, pemerintahan, dan organisasi bisnis di Indonesia.

Bekerja sama untuk membangun keamanan siber yang lebih baik untuk semua

Keamanan merupakan olahraga tim. Keamanan tidak dapat dicapai oleh pemerintah, perusahaan, atau Microsoft seorang diri. AI dapat dan mampu membantu. Pada era baru AI ini, Microsoft Security melakukan transformasi dalam seluruh aspek produktivitas keamanan secara fundamental – mulai dari proteksi dan pencarian ancaman, hingga merespons insiden yang terjadi – melalui inovasi terbaru seperti Security Copilot, yang meningkatkan seluruh peran keamanan. Teknologi ini mengurangi kompleksitas dan mempercepat waktu yang diperlukan untuk merespons serangan. AI adalah jalan yang bisa mendahului para pelaku serangan siber. Maka dari itu, ke depannya Microsoft akan terus bekerja sama dengan beragam institusi dari berbagai skala di Indonesia untuk memberdayakan mereka dengan alat terbaik sesuai kebutuhan mereka.

Melalui kemitraan yang erat dengan pengguna dan mitra, upaya kolaboratif kami akan memberdayakan Indonesia untuk mencapai lebih banyak, bahkan di tengah potensi ancaman siber yang menantang.

###